Dari Limbah Menjadi Harapan: PT Vale Dorong Ekonomi Sirkular untuk Masa Depan Berkelanjutan

photo author
- Jumat, 21 Februari 2025 | 15:23 WIB
Sebanyak 15 ibu-ibu kelompok pemberdayaan Perempuan Desa Balantang mengikuti praktik mengubah minyak jelantah menjadi produksi lilin aromaterapi melalui program pemberdayaan ekonomi hijau PT Vale (Foto: Ist)
Sebanyak 15 ibu-ibu kelompok pemberdayaan Perempuan Desa Balantang mengikuti praktik mengubah minyak jelantah menjadi produksi lilin aromaterapi melalui program pemberdayaan ekonomi hijau PT Vale (Foto: Ist)

METRO SULTENG–Hari ini, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), bagian dari MIND ID, bersama dengan Pemerintah Desa Balantang telah berhasil mengubah minyak jelantah menjadi produksi lilin aromaterapi melalui program pemberdayaan ekonomi hijau.

Program ini tidak hanya menciptakan nilai ekonomi dari limbah, tetapi juga mendorong transisi industri menuju ekonomi sirkular, di mana sumber daya dikelola lebih efektif untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.

Upaya mendorong ekonomi sirkular diwujudkan dengan menggelar pelatihan peningkatan kapasitas pengelolaan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, di Desa Balantang, Selasa (18/02/2025).

Baca Juga: Musrenbang Bungku Timur 2025 Camat Apresiasi CSR PT Vale Dukung Pembangunan, Pemkec Fokus Pemerataan dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

Kegiatan menghadirkan 15 ibu-ibu yang merupakan bagian dari upaya pemberdayaan Perempuan.
Direktur Keberlanjutan PT Vale, Bernardus Irmanto, menegaskan bahwa inisiatif ini tidak hanya memiliki dampak lokal tetapi juga sejalan dengan tren global dalam membangun rantai pasok industri hijau.

“Keberlanjutan tidak hanya berbicara tentang lingkungan, tetapi juga bagaimana kita menciptakan keseimbangan antara sumber daya alam, pemberdayaan ekonomi, dan inovasi industri. Dengan mengubah limbah menjadi produk bernilai tambah, kita menciptakan model bisnis yang tidak hanya bertahan, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan ekonomi Indonesia,” jelasnya.

Inisiatif ini juga merupakan langkah nyata PT Vale dalam mendukung transisi energi dan industri hijau, di mana praktik bisnis bertanggung jawab menjadi landasan bagi ekonomi berkelanjutan.

Selain membantu mengurangi pencemaran lingkungan, program ini juga membuka peluang usaha bagi masyarakat, terutama perempuan di Desa Balantang.

Baca Juga: Pemkab Morowali Diminta Dorong Percepatan Pembangunan Infrastruktur, Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Kreatif di Menui Kepulauan

Endra Kusuma, Head of External Relations PT Vale, menjelaskan bagaimana keterampilan baru yang diberikan dalam program ini mampu meningkatkan kesejahteraan komunitas.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya melihat limbah sebagai masalah, tetapi sebagai potensi yang bisa dimanfaatkan. Dengan pelatihan ini, kelompok perempuan mendapatkan keterampilan baru yang memungkinkan mereka menghasilkan produk berkualitas dan memperluas peluang ekonomi mereka. Ini bukan sekadar program CSR, ini adalah investasi dalam masa depan berkelanjutan,” ujarnya.

Sebagai bagian dari upaya jangka panjang, PT Vale juga mendorong pemerintah desa dan kelompok PKK untuk mengembangkan pengelolaan minyak jelantah hingga tahap komersialisasi, serta bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memperluas akses pasar bagi produk berbasis limbah ini.

Program ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk Pj. Kepala Desa Balantang, Nasir Dj, yang menilai inisiatif ini sebagai langkah penting dalam membangun kesadaran masyarakat akan keberlanjutan ekonomi.

Baca Juga: Resmi Menjabat, Verna-Soeharto Komitmen Wujudkan Poso Berdaya Saing dan Berkelanjutan

“Pelatihan ini mengajarkan kepada kami bahwa sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak bernilai ternyata bisa menjadi peluang usaha yang menguntungkan. Kami sangat mengapresiasi PT Vale yang telah memberikan edukasi dan solusi nyata dalam pengelolaan limbah minyak jelantah,” katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X