METRO SULTENG-IWC, seperti yang telah kita lihat sangat mengenal pembuatan jam tangan secara menyeluruh sebagai pembuat jam tangan pilot.
Entri dalam koleksi IWC tentunya menambah sejarah tersebut karena terkait dengan 'Black Aces'. Skuadron Strike Fighter 41, dijuluki Black Aces, adalah skuadron tempur serang Angkatan Laut AS dan telah aktif sejak tahun 1950-an dengan mengambil bagian dalam Perang Vietnam, Krisis Penyanderaan Iran, Operasi Perisai Gurun, dan banyak lagi.
Jam tangan ini mengikuti tren IWC merilis model Pilot edisi khusus untuk berbagai skuadron Angkatan Laut AS dan untuk melakukan sesuatu yang unik di setiap iterasi.
Dalam hal ini, kita melihat pelat jam berpendar penuh pertama dari IWC pada sebuah jam tangan. Artinya saat hari gelap benda ini benar-benar bersinar, sangat berguna bagi pilot yang terbang dalam kegelapan.
Hal ini juga tidak merusak keterbacaan jam tangan, yang juga merupakan kunci bagi pilot. Detail hitam diatur dengan latar belakang putih, dengan elemen seperti ujung jarum detik dan beberapa bagian logo Black Aces dicetak dengan warna merah, bukan hitam. Ini sangat halus.
Detail hitam pada pelat jam cocok dengan wadah keramik hitam, berukuran lebar 41mm , tahan air hingga 60m.
Di bagian belakangnya terdapat caseback titanium yang tertutup tetapi memiliki garis jet dengan latar belakang ace yang keren.
Di bawahnya terdapat kaliber 32100, yang merupakan versi sederhana dari kaliber 32110 yang digunakan pada jam tangan Pilot lainnya.
Alasan penyederhanaan jam tangan baru ini adalah karena tidak adanya fitur tanggal, yang merupakan bonus di sini.
Mesin jam 32110 dibuat oleh ValFleurier, bengkel pembuat ebauches milik Richemont, sama seperti Swatch yang memiliki ETA. Kecepatan ketukannya adalah 4Hz dan cadangan dayanya adalah 72 jam. Jam tangan ini hadir dengan tali kain tetapi harganya masih cukup tinggi yaitu $6.800 (Rp106 juta).