Warga Tuminting & BRI Ubah Lahan Timbunan Sampah Jadi Lahan Urban Farming 'BRInita'

photo author
- Senin, 4 Desember 2023 | 14:09 WIB
Program yang dilaksanakan BRI di berbagai wilayah di Indonesia ini mengusung konsep bertani yang memanfaatkan lahan minim di wilayah padat pemukiman atau perkotaan. Salah satunya di Kelurahan Tuminting, Kecamatan Tuminting, Kota Manado.
Program yang dilaksanakan BRI di berbagai wilayah di Indonesia ini mengusung konsep bertani yang memanfaatkan lahan minim di wilayah padat pemukiman atau perkotaan. Salah satunya di Kelurahan Tuminting, Kecamatan Tuminting, Kota Manado.

METRO SULTENG-Komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan terus ditunjukkan BRI dengan menyalurkan program-program yang secara nyata dapat mendorong perbaikan ekosistem lingkungan. Program BRInita (Bertani di Kota) merupakan salah satu wujud nyata dan tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung perbaikan ekosistem lingkungan.

Program yang dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia ini mengusung konsep bertani yang memanfaatkan lahan minim di wilayah padat pemukiman atau perkotaan. Salah satunya di Kelurahan Tuminting, Kecamatan Tuminting, Kota Manado.

Baca Juga: BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR: Pemberdayaan & Pendampingan, Nilai Tambah bagi Nasabah BRI

Max Pagamus, Ketua Lingkungan 4, Kel. Tuminting, mengatakan bahwa lahan yang dimanfaatkan tersebut sebelumnya merupakan lahan kosong yang dijadikan tempat pembuangan sampah oleh warga. Lantaran mengganggu lingkungan dari sisi kebersihan dan keindahannya, lahan tersebut pun dimanfaatkan untuk dijadikan tempat bercocok tanam atau urban farming. "Dulunya tempat ini adalah lahan timbun, tempat masyarakat membuang sampah. Lalu sekarang dibangun menjadi tempat pembibitan," ujar Max.

Lebih lanjut Max menjelaskan kalau Lahan Ekosistem Urban Farming yang ada di Kelurahan Tuminting tersebut saat ini pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat setempat.

"Jadi memang lahan ini ada karena dikelola oleh masyarakat. Tujuan pembangunan tempat ini agar masyarakat dapat menjalankan kegiatan bercocok tanam yang hasilnya nanti dapat disalurkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar," kata Max.

Baca Juga: Intip Program Pemberdayaan BRI di Bali, Mampu Membuat Klaster Perajin Batu Paras Taro Berkembang Pesat

Di lahan berukuran 10x30 meter di Tuminting Lingkungan IV tersebut, masyarakat membudidayakan tanaman hortikultura, seperti cabe rawit (rica), cabe merah keriting, tomat, hingga beraneka ragam sayuran diantaranya terong, timun, labu, dan pakcoy. Ada juga sereh, kunyit, kemangi, jahe dan tanaman bibit buah seperti kedondong, jeruk, dan alpukat. Selain itu, masyarakat juga membudidayakan ikan lele dan mujair. Khusus lele, warga menempatkannya di wadah seperti ember.

Lebih lanjut Max mengatakan, BRInita di Lingkungan IV, Tuminting, Manado dapat membantu perekonomian masyarakat secara umum dan secara khusus dapat menjadi wadah bagi warga untuk bercocok tanam.

"Jadi memang dapat membantu perekonomian masyarakat, misalnya yang dulunya masyarakat ke pasar membawa uang Rp5-10 ribu untuk kebutuhan dapur, sekarang nggak perlu mengeluarkan setiap hari karena ada urban farming. Selain mendapatkan makanan sehat tanpa pestisida, Masyarakat juga dapat menghemat pengeluaran karena tidak perlu belanja," ujar Max.

Baca Juga: Resmi Meluncur Honda ADV350 2024, Forza 350 dan 125! Makin Canggih Bisa Terkoneksi dengan Ponsel Pengguna

Pada kesempatan terpisah, Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto menjelaskan dalam pelaksanaan program BRI Peduli menjadikan peraturan pemerintah sebagai landasan dan ISO 26000 sebagai panduan pelaksanannya. Program BRI Peduli berorientasi pada empat pilar yaitu sosial, lingkungan, ekonomi, serta hukum dan tata kelola.

Melalui BRI Peduli, Perseroan terus mewujudkan komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungannya, salah satunya dengan menyalurkan program-program yang secara nyata dapat mendorong perbaikan ekosistem lingkungan. Program BRInita menjadi salah satu komitmen nyata BRI bagi pelestarian lingkungan di tengah kota yang memanfaatkan lahan sempit di wilayah padat pemukiman.

Baca Juga: Fesmed 2 Kembali Digelar, Angkat Tema “Hijau”

“Program ini tidak hanya di satu titik saja, tetapi dilakukan di 21 titik yang tersebar di Indonesia. Dengan bantuan infrastruktur yang kami berikan, harapannya program ini secara kontinyu dapat terus berjalan sehingga menjadi wadah positif bagi masyarakat. Kisah inspiratif yang ditunjukkan warga Warga Kelurahan Tuminting Manado diharapkan dapat ditiru dan diadopsi oleh kelompok-kelompok lainnya”, tambah Catur.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X