Oleh: Dr. Hasanuddin Atjo
Tanggal 19 November tahun 2022, memperingati hari ikan Nasional ke IX, saya didaulat menjadi salah satu narasumber bersama direktur di Kementerian Kelautan Perikanan RI, wakil dari akademisi Universitas IPB dan dari Universitas Tadulako Palu, Dr. Fadli Tantu.
Ide, gagasan yang dibedah pada workshop itu adalah bagaimana kemungkinan Teluk Tomini menjadi KEK (kawasan ekonomi khusus) pangan dengan pertimbangan bahwa wilayah Tomini merupakan teluk terbesar di Indonesia terdiri dari tiga provinsi: Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Utara.
Potensi pangan wilayah ini sudah tentu tidak perlu lagi diragukan. Mulai potensi hasil tangkapan di laut, budidaya perikanan, tanaman pangan-hortikultura, perkebunan dan peternakan yang dinilai oleh para pembahas sangat berpeluang dijadikan salah satu penyangga pangan bagi IKN di Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca Juga: Gubernur Rusdy Mastura Minta PPI Mengkaji Sulteng Negeri 1.000 Megalit
Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu, saat berdiskusi pada pagi harinya sebelum workshop berlangsung, memberi respons yang kuat terhadap gagasan itu.
Bahkan pak ijal (sapaan akrab pak bupati), mengundang beberapa pejabat terasnya, nimbrung berdiskusi dan membahas tentang kemungkinan itu dan apa langkah selanjutnya.
Catatan penting dari workshop itu antara lain, segera dibentuk tim pada lokal Kabupaten Parigi Moutong dan salah satu tugasnya menyusun tahapan terkait merealisasikan ide itu agar menjadi rencana bersama tiga provinsi di wilayah Tomini. Dan ini sangat relevan karena rana dari Pemerintah Pusat.
RRI Palu kerjasama RRI Gorontalo beberapa saat kemudian, sempat mengangkat gagasan ini untuk didiskusikan secara live dengan narasumber Pemerintah Sulawesi Tengah, Gorontalo dan pengamat masing masing wilayah. Namun upaya ini juga belum membuahkan hasil.
Baca Juga: KEK Pangan Berbasis Vaname Penting Bagi Keberlanjutan
Hampir setahun berlalu tidak ada lagi terdengar tentang follow up gagasan KEK Pangan Teluk Tomini, seakan “ditelan bumi”. Padahal beberapa catatan penting dalam workshop itu terus dikomunikasikan bahkan dirilis pada sejumlah media cetak maupun online.
Tak dinyana, pada bulan Oktober 2023, Komenko Perekonomian telah menetapkan Food Estate atau Kawasan Pangan Nusantara Marauke, statusnya akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pangan. Dan secara otomatis saya teringat dengan workshop hampir setahun lalu.
Dan ini boleh jadi terinspirasi atas keberhasilan dari KEK Pariwisata Mandalika. Atau dari gagasan KEK Pangan Tomini 11 bulan lalu.
Hemat saya tidak perlu dipersoalkan. Dan yang jadi poin penting bagaimana sebuah ide, gagasan bagus harus ditindaklanjuti dengan pendekatan akademik agar terukur.
Beberapa catatan penting yang perlu menjadi perhatian bersama dari ulasan diatas antara lain; Pertama, gagasan atau ide cukup banyak yang dicetuskan, terkait upaya pemanfaatan kawasan teluk Tomini, sebagai sumber pangan, indusri pariwisata dan penggerak ekonomi wilyah , namun ujungnya selalu kandas, karena lemah dalam tindak lanjut maupun eksekusi.