Ofilm, yang dituduh oleh Washington menggunakan pekerja paksa Muslim Uighur di pabriknya, adalah contoh utama bagaimana ketegangan geopolitik antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia dapat merusak kekayaan perusahaan.
Setelah dinobatkan sebagai pemasok Apple pada tahun 2017, Ofilm dengan cepat menjadi bintang di pasar saham Tiongkok, dengan harga sahamnya melonjak lebih dari 11 kali lipat dari harga debutnya tujuh tahun sebelumnya.
CEO Apple Tim Cook mengunjungi pabrik pembuat kamera tersebut pada tahun yang sama, menulis di situs media sosial Tiongkok, Weibo, bahwa dia telah melihat hal-hal yang “luar biasa” di sana.
Namun status Ofilm mulai runtuh setelah Departemen Perdagangan AS pada Juli 2020 menambahkan Nanchang Ofilm Tech, salah satu pabrik utama Ofilm, ke daftar hitam perdagangan AS bersama dengan 10 entitas Tiongkok lainnya. Pada tahun 2021, Apple menghapus Ofilm dari daftar pemasoknya.***