METRO SULTENG-Tesla bekerja keras untuk menjadi lebih kuat di pasar kendaraan listrik. Perusahaan ini sudah menjadi pemimpin dalam hal teknologi, khususnya dalam mobil otonom.
Namun, dalam hal penjualan, BYD China memimpin. Tapi air pasang bisa berbalik. Dalam upaya untuk benar-benar mendominasi pasar, Tesla baru-baru ini terlibat dalam pembicaraan dengan Samsung mengenai potensi kemitraan.
Samsung Elec, kepala Tesla bertemu untuk membahas kerja sama dalam teknologi tinggi
Baru-baru ini, Samsung dan Tesla bertemu untuk membahas potensi kemitraan di ranah kendaraan listrik.
Kedua CEO – Elon Musk dari Tesla dan Lee Jae-yong dari Samsung – hadir pada pertemuan penting ini. Interaksi ini mungkin memicu gelombang baru kolaborasi antara teknologi dan industri otomotif.
Fokus pembicaraan antara pembangkit tenaga teknologi Korea Selatan, Samsung, dan pelopor kendaraan listrik, Tesla, adalah sistem penggerak otonom dan chip semikonduktor.
Baca Juga: Super 73 Bakal Produksi Sepeda Listrik Pengisian Daya Tercepat di Dunia
Dengan posisi Samsung sebagai salah satu produsen semikonduktor terbesar di dunia, kemungkinan besar Tesla bertujuan memanfaatkan kemahiran mereka di bidang ini. Namun, kesepakatan resmi belum diumumkan.
Pertemuan tersebut menjadi lebih penting mengingat kolaborasi sebelumnya antara Samsung dan Tesla.
Mereka telah bermitra sebelumnya dalam sistem penggerak otonom, dengan Samsung memasok Tesla dengan sensor kamera mobil pertamanya, ISOCELL Auto 4AC. Apalagi, Samsung juga dikenal memproduksi suku cadang kokpit dan baterai untuk kendaraan listrik.
Mengingat latar belakang ini, diskusi baru-baru ini mungkin mengisyaratkan kolaborasi yang lebih luas antara Samsung dan Tesla.
Dengan pertumbuhan industri kendaraan listrik pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, penggabungan kecakapan teknologi Samsung dengan kepemimpinan Tesla dalam pembuatan kendaraan dapat membuka pintu bagi kemitraan yang menarik.***