Dialog Religi, H. Nasruddin Jelaskan Konsep Manusia Sebagai Khalifah di Muka Bumi

photo author
- Senin, 7 November 2022 | 20:34 WIB
Kakankemenag Kota Palu, H. Nasruddin L. Midu (kanan) saat menjadi narasumber dialog religi interaktif kajian tematik bertema Manusia Sebagai Khalifah Allah SWT, didampingi presenter LPP RRI Palu, Umi Kalsum (kiri) (Foto : dok. Humas Kemenag Kota Palu)
Kakankemenag Kota Palu, H. Nasruddin L. Midu (kanan) saat menjadi narasumber dialog religi interaktif kajian tematik bertema Manusia Sebagai Khalifah Allah SWT, didampingi presenter LPP RRI Palu, Umi Kalsum (kiri) (Foto : dok. Humas Kemenag Kota Palu)

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata : "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman : "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS. Al Baqarah : 30)

METRO SULTENG Demikian yang dikatakan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kota Palu, Dr. H. Nasruddin L. Midu, M.Ag mengutip ayat Al Qur’an sebagai rujukan, saat menjadi narasumber di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Palu, yang bekerjasama dengan Kantor Kemenag Kota Palu, menyelenggarakan dialog religi interaktif kajian tematik bertema “Manusia Sebagai Khalifah Allah SWT” didampingi presenter LPP RRI Palu, Umi Kalsum, Senin (7/11/2022).

Menurut H. Nasruddin, khalifah yang dimaksud adalah Adam. Adam disebut khalifah karena ia pengganti makhluk yang sebelumnya telah datang. Adam merupakan khalifah Allah SWT di bumi untuk menegakkan amanah dan ketentuan-Nya serta melaksanakan perintah-Nya.

“Dalam ayat tersebut, Allah SWT menerangkan kepada malaikat akan menciptakan manusia untuk mengelola dan memakmurkan bumi, sehingga terjadi dialog antara Allah SWT dan malaikat berkaitan dengan penciptaan manusia,” ungkap H. Nasruddin.

Dijelaskan malaikat seolah meragukan kemampuan manusia karena sifatnya yang selalu merusak dan menumpahkan darah. Namun, manusia memiliki kelebihan dan keunggulan dari makhluk lainnya, tambahnya.

H. Nasruddin mengatakan, sebagai khalifah di muka bumi bermakna manusia sebagai wakil atau pemimpin di bumi. Tentunya, tugas ini sangat berat, sehingganya setiap manusia harus memiliki kemampuan mengelola alam semesta sesuai amanat yang diemban dari Sang Maha Kuasa.

“QS Al Baqarah ayat 30 menjelaskan bahwa setiap manusia adalah khalifah yang memimpin bumi, sehingga akan dimintai pertanggungjawabannya nanti di hari kemudian,” demikian Kakankemenag Kota Palu, H. Nasruddin L. Midu seperti dikutip dari laman resmi Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Tengah. ***  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abd Rahman M. Djafar

Sumber: Kemenag Sulteng

Tags

Rekomendasi

Terkini

X