Dialog Religi, H. Nasruddin Ungkap Bukti Kekuasaan Allah SWT

photo author
- Selasa, 1 November 2022 | 10:56 WIB
Kakankemenag Kota Palu, Dr. H. Nasruddin L. Midu, M.Ag (kanan), Presenter LPP-RRI Palu, Wa Ode Rina Mustika (kiri) (Foto : dok Kanwil Kemenag Sulteng)
Kakankemenag Kota Palu, Dr. H. Nasruddin L. Midu, M.Ag (kanan), Presenter LPP-RRI Palu, Wa Ode Rina Mustika (kiri) (Foto : dok Kanwil Kemenag Sulteng)

Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu dia menghidupkan kamu, kemudian dia mematikan kamu, lalu dia menghidupkan kamu kembali, kemudian kepadanyalah kamu dikembalikan (QS. Al Baqarah:28). Demikian yang dikatakan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kota Palu, Dr. H. Nasruddin L. Midu, M.Ag mengutip ayat Al Quran, dalam dialog religi interaktif kajian tematik dengan tema “Bukti-bukti Kekuasaan Allah SWT” di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Palu, Senin 31 Oktober 2022

METRO SULTENG – Didampingi presenter LPP-RRI Palu, Wa Ode Rina Mustika, H. Nasruddin L. Midu mengatakan, bahwa rujukan ayat diatas sesungguhnya seluruh alam semesta ini, baik langi, bumi, planet, bintang, hewan, pepohonan, daratan, lautan, malaikat, jin, dan manusia, semuanya tunduk dan patuh kepada Allah SWT.

“Seluruh alam semesta tunduk kepada Allah, patuh pada kekuasaan-Nya, serta berjalan menurut kehendak dan perintah-Nya. Tidak satupun makhluk yang mengingkari-Nya. Semua menjalankan tugas dan perannya masing-masing serta berjalan menurut aturan yang sangat sempurna. Langit, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Semuanya bertasbih dan memuji-Nya,” ungkapnya.

Dikatakan H. Nasruddin, setiap orang yang berakal jika merenungkan makhluk-makhluk Allah, maka ia akan tahu bahwa semua itu diciptakan dengan hak dan untuk yang hak.

“Bahwa ia diatur dan tidak ada pengaturan yang keluar dari aturan Penciptanya. Semua meyakini Sang Pencipta dengan fitrahnya,” terang H. Nasruddin.

Ia menyebut, ketundukan seorang hamba secara ikhlas mengandung makna bahwa seluruh makhluk wajib beribadah kepada-Nya dengan penghambaan yang suci. Tidak peduli, apakah ia mengakui-Nya atau mengingkari-Nya. Mereka semua tunduk dan diatur, patuh dan pasrah kepada Allah SWT.

“Seorang mukmin harus tunduk pada perintah Allah secara ridha dan ikhlas. Begitu pula ketika mendapatkan cobaan, ia sabar menerimanya. Ia tunduk dan patuh, ikhlas menerima ketentuan Allah SWT,” sebutnya.

Bukti kekuasaan Allah SWT lainnya, kata H. Nasruddin, tidak ada satupun dari makhluk ini yang keluar dari kehendak, takdir, dan qadha-Nya (ketetapan Allah SWT).

“Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah. Dia adalah Pencipta, Penguasa dan Pemilik alam semesta. Dia bebas berbuat terhadap ciptaan-Nya, sesuai dengan kehendak-Nya,” ucap Kakankemenag Kota Palu, H. Nasruddin L. Midu, seperti yang dikutib dari laman Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, Senin (31/10) kemarin. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abd Rahman M. Djafar

Sumber: Kemenag Sulteng

Tags

Rekomendasi

Terkini

X