METRO SULTENG-Nawawi Pomolango ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Sementara KPK pada Jumat, 24 November 2023 menggantikan Firli Bahuri yang jadi tersangka kasus suap menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Nawawi yang berlatar belakang sebagai hakim selama ini dikenal sosok yang jujur dan tegas tak pernah gentar dengan ancaman apapun dalam menegakkan hukum.
Nawawi lahir di Gorontalo pada 28 Februari 1962 mengawali kariernya di Pengadilan Negeri Soasio Tidore, Kabupaten Halmahera Tengah pada tahun 1992.
Baca Juga: 4 Anggota Polres Morowali Terlibat Penyalahgunaan Narkotika dan Pelanggaran Disersi Dipecat
Pada 1996, ia dimutasi sebagai hakim di Pengadilan Negeri Tondano, Sulawesi Utara. Pada 2001, ia dimutasi ke Pengadilan Negeri Balikpapan dan dipindahkan ke Pengadilan Negeri Makassar pada 2005.
Ia dipromosikan menjadi Ketua Pengadilan Negeri Poso masa jabatan 2010–2012.
Selama menjadi Ketua PN Poso ia dikenal tegas. Bahkan kerap menerima ancaman saat menyidangkan kasus-kasus yang menjadi perhatian publik seperti kasus kerusuhan dan terorisme.
Kurun tiga tahun sebagai Ketua PN Poso tahun 2010-2012 adalah masa-masa genting penanganan kasus kerusuhan dan terorisme Poso di Pengadilan.
Baca Juga: Dalam Tempo Dua Jam, Pelaku Pencurian dengan Kekerasan di Mamosalato Berhasil Ditangkap
Banyak tekanan dan intimidasi dari kelompok-kelompok tertentu kepada para hakim PN Poso yang menangani kasus terorisme dan kerusuhan, baik dalam bentuk demonstrasi assa maupun teror bom.
Bahkan rumah dinas para hakim PN Poso saat itu beberapa kali di teror bom. Namun Nawawi sebagai Ketua PN saat itu tak pernah gentar.
Dari catatan Metro Sulteng, beberapa langkah yang dilakukan Nawawi saat itu membangun komunikasi dengan para tokoh agama dan masyarakat untuk meredam situasi.***