METRO SULTENG - Panas menyengat dengan baju lusuh warnanya telah memudar, wajahnya dipenuhi keriput kehidupan, Tetapi kakek Masjid (68 tahun) sang Driver Tronton sudah 50 tahun hidup dibalik kemudi tetap semangat dibalik kemudi tronton ekspedisi angkutan alat berat.
Pertemuan dengan sang kakek pendekar jalanan ini, tempatnya disalah satu rumah makan yakni Coto Paraikatte di Desa Beteleme, Kecamatan Lembo? Kabupaten Morowali Utara, lalu mengisahkan pengalaman puluhan tahun sebagai driver trailer dan tronton, Jumat (14/3/2025).
Dari situlah kakek Majid sejak tahun 1975 hidup dibalik kemudi, bercerita tentang kisahnya sebagai sopir angkutan alat berat.
"Sejak tahun Baca Juga: Lapor Bupati Diluncurkan, Vera Laruni Tegaskan Pemerintahannya Tak Ada Jarak dengan Warga Donggala1975 sampai sekarang tahun 2025 masih tetap semangat menyetir truk tronton dan tidak pernah pindah profesi,'" ujar kakek Majid sembari mendengus mengisahkan perjalanan hidupnya di atas kursi driver.
Lalu kakek sopir senior ini bercerita dan mengatakan, dia memiliki anak 12 orang, cucu 18, cicitnya 2, meski demikian kakek Majid yang telah dikenal sosoknya di Kota Makassar sebagai driver angkutan alat berat, driver senior ini, tetap masih semangat menjalani profesinya yang beresiko dijalan raya.
Baca Juga: Satlantas Polres Morowali ajak Wartawan Bersinergi Membangun Masyarakat Tertib Berlalu Lintas
"Kalau bercerita tentang awal dirinya membawa truk gandeng, l saat itu di tahun 1972 ia mengemudikan angkutan material pembangunan pabrik gula di Bone, materialnya dimobilisasi dengan truck gandeng yang ditarik dengan traktor dari Kota Makassar ke Bone dengan lama tempuh saat itu selama dua pekan dalam perjalan dengan kondisi jalan pada saat itu belum seperti sekarang ini," tutur kakek ini sembari memperlihatkan senyum semangatnya lalu menunjuk trucknya diparkir yang sedang mengangkut Bulldozer Komatsu tipe D 85 SS.
Menurut kakek Majid, sekarang dia mengantar alat berat dari Kota Makassar tujuannya di Daerah Konawe Sulawesi Tenggara melalui Beteleme, Bungku, Bahodopi, lama tempuhnya sekitaran 5 hari sampai 6 hari dengan menghabiskan bahan bakar solar 1.000 liter.
"Itupun biasanya ditambah lagi, tergantung kondisi jalan,: kata Majid sembari memperlihatkan bajunya yang lusuh dan bercelana puntung dengan kacamata tebalnya plus 2.25.
Usai perbincangan singkat dengan pengemudi angkutan alar berat ini, Majid pun bersama seorang penumpang yakni operator alat berat (Bulldozer) meninggal meja perbincangan menuju truck tronton yang terparkir di bahu jalan, mesin pun dihidupkan, kemudian perlahan meninggalkan tempat, driver tua pak Majid sekarang tampil sebagai driver andalan CV. RJM ini, melambaikan tangannya, mengisyaratkan selamat jalan, semoga tiba ditempat tujuan dengan selamat.***