METRO SULTENG-Bencana banjir di Kota Manado, Sulawesi Utara, yang terjadi pada Jumat 27 Januari 2023 sore dilaporkan telah merendam kurang lebih 400 rumah di 34 desa/kelurahan dan 9 kecamatan.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir dengan tinggi muka air yang berkisar antara 80-300 sentimeter itu telah berdampak pada 3.013 KK atau 9.382 jiwa dan merenggut lima korban jiwa.
Baca Juga: Banjir Manado, Lima Orang Tewas, Kepala BNPB Terjun Langsung ke Lokasi Bencana
Sementara itu peristiwa tanah longsor telah berdampak pada 63 KK dan terbagi di beberapa titik di 22 desa/kelurahan dan 7 kecamatan.
Petaka tersebut juga menelan empat korban jiwa, satu luka berat dan dua lainnya luka ringan. Rumah rusak ada sebanyak 53 unit termasuk 1 tempat ibadah.
Di samping itu, banjir dan longsor juga memaksa 1.021 jiwa mengungsi di beberapa titik. Adapun pengungsian di Kecamatan Tikala sebanyak 209 jiwa, Kecamatan Paal 2 ada 261 jiwa, Kecamatan Tuminting ada 50 jiwa, Kecamatan Singkil sebanyak 460 jiwa dan Kecamatan Wanang ada 41 jiwa.
Baca Juga: Banjir Bandang Landa Manado, Sapu 34 Kelurahan, 9 Titik Longsor, 2 Korban Jiwa Ditemukan
Sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir dan longsor, Pemerintah Kota Manado telah menetapkan status keadaan darurat dengan nomor 27/KEP/B.06/BPBD/2023 tertanggal 27 Januari 2023.
Dalam surat keputusan yang ditandatangani oleh Wali Kota Manado Andrei Angouw itu telah ditetapkan periode status keadaan darurat sejak tanggal 27 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023.***