Pada dinasti Wei dan Jin (220–420), selain menyembah dewa dan leluhur, orang mulai menghibur diri. Kebiasaan sebuah keluarga berkumpul untuk membersihkan rumah, makan malam, dan begadang di Malam Tahun Baru berasal dari masyarakat biasa.
Baca Juga: Persembahan Casio, G-Shock GST-B400BD-1A2DR G-Steel Tough Solar, Jam Tangan Digital Yang Perkasa
Kemakmuran ekonomi dan budaya selama dinasti Tang , Song , dan Qing mempercepat perkembangan Festival Musim Semi. Kebiasaan selama festival menjadi mirip dengan zaman modern.
Menyalakan petasan, mengunjungi sanak saudara dan teman, serta makan pangsit menjadi bagian penting dari perayaan tersebut.
Kegiatan yang lebih menghibur muncul , seperti menonton tarian naga dan barongsai selama Pekan Raya Kuil dan menikmati pertunjukan lampion.
Fungsi Festival Musim Semi berubah dari yang religius menjadi yang menghibur dan sosial, lebih seperti saat ini.
Di Zaman Modern
Pada tahun 1912, pemerintah memutuskan untuk menghapus Tahun Baru Imlek dan kalender lunar, tetapi mengadopsi kalender Gregorian dan menjadikan 1 Januari sebagai awal resmi tahun baru.
Setelah tahun 1949, Tahun Baru Imlek diganti namanya menjadi Festival Musim Semi . Itu terdaftar sebagai hari libur nasional.
Saat ini, banyak kegiatan tradisional yang menghilang tetapi tren baru telah dihasilkan. Gala Festival Musim Semi CCTV (China Central Television), belanja online, amplop merah WeChat, pertunjukan kembang api, dan perjalanan ke luar negeri membuat Tahun Baru Imlek lebih menarik dan berwarna.***