METRO SULTENG-Ada beberapa dataran di Indonesia yang diprediksi akan tenggelam, hal ini disebabkan karena terjadinya peningkatan air laut dan dipengaruhi faktor penurunan muka air tanah yang dapat berpotensi menyebabkan banjir laut.
Menurut data yang dikutip dari BBC, sekitar 23 juta orang di Indonesia diperkirakan akan mengalami banjir laut tahunan pada tahun 2050 akibat peningkatan ketinggian air laut yang disebabkan perubahan iklim pada abad ini.
Perubahan iklim itu seperti, kenaikan suhu global yang sangat berimbas pada gunung es dikutub utara dan selatan yang mencair dan mendorong kenaikan permukaan air laut.
Baca Juga: Arab Saudi dari Padang Tandus Menjadi Padang Hijau, Apakah Tanda Kiamat Semakin Dekat?
Merajuk pada studi yang dilakukan Climate Central, sebuah Organisasi nonpemerintah yang bermarkas di Amerika Serikat, jumlah kenaikan air laut naik 5 kali lipat ketimbang perkiraan sebelumnya.
Sementara itu, menurut peneliti geodesi dan geomatika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Heri Andreas. Hal ini disebabkan bukan hanya karena peningkatan air laut dan penurunan muka air tanah,akan tetapi juga karena ulah campur tangan manusia.
Baca Juga: 7 Cara Paling Ringan Turunkan Berat Badan, Jadi Resolusi Ditahun 2023, Bisa Dimulai
"Ketika ancaman itu ada, Masyarakat menyerahkan ke alam. Bahwa itu proses alam. Padahal sebenarnya bencana ini adalah ulah manusia," kata dia dikutip dari BBC, Rabu (11/1/2023).
Dia menyebut ancaman tenggelam karena tingginya permukaan air laut dan penurunan tanah, tidak hanya di alami Jakarta dan pesisir pulau Jawa. Namun didaerah lain di Indonesia juga mengalaminya, seperti pesisir timur Sumatera, Kalimantan dan Papua bagian Selatan.
Baca Juga: Kolesterol Tinggi! Lenyap dengan Komsumsi 5 Minyak Sehat Yang Dapat Anda Tambahkan Ke Dalam Makanan
Sumber lain juga menyebut, ada tiga kota yang diprediksi sebagian datarannya bakal tenggelam di tahun 2050. Seperti dilansir dari Vidio Tiktok (VT) @tiktokhoror_ yang menjelaskan bahwa ada tiga kota yang bakal tenggelam ditahun tersebut.
Yang pertama disebutkan yaitu Kota Bali, yang diprediksi akan kehilangan 450 kilometer wilayahnya. Jika hal itu terjadi maka Bali akan terpisah menjadi dua bagian yang berbeda.
Selanjutnya Jakarta, sekitar 45 persen wilayahnya mengalami penurunan tanah sebanyak 25 centimeter setiap tahunnya. Jika tidak dapat penanganan secepat mungkin maka diprediksi pada tahun 2050 Kota tersebut 90 persen wilayahnya akan tenggelam.
Dan kota selanjutnya adalah Semarang. Kota ini mengalami penurunan tanah 10 centimeter pertahunnya, dan juga diprediksi pada tahun 2050 separuh wilayahnya akan tenggelam.***