METRO SULTENG - Ketua Komisi III (pembangunan) DPRD Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Ajub Willem Darawia, mengingatkan Pemkab Sigi agar belajar dari masalah pembangunan Puskesmas Towulu dan Puskesmas Banasu. Pusat menarik kembali dananya (DAK) karena progres pekerjaan puskesmas tidak sesuai harapan.
Masalah kedua puskesmas itu kata Ajub, jangan sampai terulang pada pekerjaan RS Pratama Kulawi. Karena, pekerjaan RS tersebut saat ini terlambat. Kontraknya terancam menyeberang tahun.
Baca Juga: DPRD Sigi Tanggapi Pembangunan RS Pratama Kulawi yang Kontraknya Bakal Menyeberang Tahun
"Kami akan tinjau lagi pekerjaan RS tersebut pekan ini. November lalu sudah kami tinjau,"kata Ajub kepada media ini Selasa sore (20/12) di Palu.
Pekerjaan Puskesmas Towulu dan Puskesmas Banasu yang berada di Kecamatan Kulawi, progresnya di bawah 50 persen. Hingga kontrak berakhir, tidak selesai dikerjakan kontraktor.
"Pusat tarik kembali dananya. Kan pakai DAK. Karena sudah begitu, daerah terpaksa melanjutkan pembiayaannya pakai DAU,"cerita Ajub soal pekerjaan kedua puskesmas tersebut.
Baca Juga: Bangunan Utama Belum Selesai, Pembangunan RS Pratama Kulawi Dipastikan Menyeberang Tahun
Untuk itu, Ajub mewanti-wanti supaya pekerjaan RS Pratama Kulawi mesti di atas 80 persen progresnya. Supaya DAK tidak ditarik. Sigi akan menanggung beban menyelesaikan pekerjaan dan pembiayaan jika dana proyek RS ditarik Pusat.
"Kita akan tinjau. Semoga dengan sisa waktu sekitar 10 hari lagi ini, progres pekerjaan RS bisa di atas 80 persen,"harap Ketua Partai Demokrat Sigi ini.
Baca Juga: Anggarannya Rp 28 M, Hal Ini Diduga Penyebab Pembangunan RS Pratama Kulawi Terlambat
Pagu proyek ini Rp 28 miliar yang bersumber dari DAK (APBN). Pekerjaan RS dikerjakan PT Salsabillah Indotama Praya sebagai pemenang tender. Namun di lapangan, pekerjaan RS informasinya juga di-sub-kan ke beberapa perusahaan untuk mengerjakannya. ***