METRO SULTENG - Banjir bandang yang menerjang Desa Torue Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah, akhir Juli 2022 lalu, juga berdampak pada kerusakan irigasi di daerah itu. Penurunan kapasitas sungai tidak bisa dihindari. Ini dipicu sedimentasi (pendangkalan) dan penyempitan lebar sungai.
Informasi yang dihimpun media ini dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Palu menyebutkan, curah hujan tinggi dan pasang surut air laut yang terjadi secara bersamaan, turut memperparah kondisi di Torue dan sekitarnya saat peristiwa banjir.
Baca Juga: Intip Tebalnya Berkas 4 Tersangka Pembunuhan Brigadir J Dimeja Jaksa
Bukan hanya kerusakan irigasi yang terjadi, namun infrastruktur lainnya dan pemukiman warga juga terdampak. Bahkan ada warga meninggal dunia dan dinyatakan hilang.
"Hasil identifikasi D.I Torue, terjadi penumpukan material kayu dan sedimen pada intake bendung dan kantong lumpur. Akibatnya saluran induk D.I Torue alami kerusakan,"tulis BWS Sulawesi III Palu dalam laporannya yang diterima media ini.
Baca Juga: Ketika Komunitas Penyandang Disabilitas di Poso Rayakan Kemerdekaan RI Bersama, Intip Keseruannya
Selanjutnya pada D.I Sausu, tepatnya pada saluran sekunder, jebol sepanjang 30 meter dan terancam jebol sepanjang 100 meter. Daerah pesisir pantai turut mengalami kerusakan yakni tanggul pengaman pantai eksisting sepanjang 500 meter alami kerusakan.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BWS Sulawesi III Palu langsung melakukan identifikasi bencana saat banjir terjadi. Ada beberapa kendaraan yang diterjunkan ke lokasi. Seperti dua unit excavator, mobil tangki air kapasitas 4.000 liter, dan mobil dump truck.
Baca Juga: Markas Bandar Judi Togel Online Situs Yogel Online www.yy4d3.com Diobarak-Abrik Polisi
"Bahkan, tim dari Pusat (Kementerian PUPR) juga tiba di Palu berkoordinasi dengan BWS Sulawesi III Palu untuk identifikasi di lokasi banjir,"lanjut laporan tertulis BWS Sulawesi III Palu.
Bukan hanya melalukan identifikasi awal, juga ada peninjauan lapangan langsung. Untuk benar-benar memastikan apa saja infrastruktur yang rusak dan seperti apa model penanganannya nanti.
"Saat kunjungan lapangan, BWS Sulawesi III yang mendampingi tim dari kementerian, tetap berkoordinasi dengan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Parigi Moutong".
Baca Juga: Bakti Religi HUT Polwan Ke 74, Srikandi Polres Morut bersihkan Rumah Ibadah
Bahkan sebelum kunjungan Menteri PUPR RI, M Basuki, ke lokasi bencana, BWS Sulawesi III Palu menerjunkan lagi empat unit alat berat berupa eksavator ke lokasi banjir.
"Alat berat yang dikerahkan ke lokasi untuk mempercepat proses penanganan awal banjir,"demikian keterangan BWS Sulawesi III Palu. (cm)