METROSULTENG, Balut-Momen lebaran merupakan momen yang ditunggu oleh semua umat muslim yang telah sebulan penuh berpuasa, terutama anak-anak.
Salah satu yang ditunggu oleh anak-anak adalah menggunakan baju baru.
Namun istilah “baju baru alhamdulillah, untuk di pakai di hari raya” saat ini adalah sebuah kemewahan yang sulit untuk didapatkan oleh mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan. Apa lagi ditengah dampak wabah Virus Corona yang mempengaruhi pendapatan orang tua mereka.
-
Penjual gorengan belikan baju baru anak yatim.(Foto: Reza)
Hati terketuk, Jiwanya terpanggil,
Rasa ingin berbagi, akhirnya dibuktikan oleh bapak dari tiga orang anak ini.
Setelah melakukan aksi sosial dengan berbagi sembako dari rumah ke rumah untuk keluarga yang membutuhkan. Kini pria yang akrab disapa Udin Karo-Karo kembali berbagi, kali ini ia berbagi kepada 50 anak-anak yatim dan fakir miskin.
"ide itu sudah ada sejak pertengahan bulan ramadhan dengan target 50 anak yatim yang berusia 12 tahun kebawah dan fakir miskin ." katanya pada Metro Sulteng Rabu,(20/5)
Seperti yang sudah diniatkan bahwa ke 50 orang anak ini dibawa berbelanja ke toko pakaian, disana mereka bebas memilih baju sesuai keinginan.
Aksi berbagi bersama anak yatim ini dilaksanakan sejak Selasa (19/5) dan Rabu (20/5).
"tergetnya dalam dua hari, program berbagi bersama 50 orang anak itu selesai, namun dengan melihat keadaan dilapangan aksi ini akan berlangsung dan ditergetkan bisa mencapai 80 orang anak" tambahnya.
Aksi sosial ini ternyata menyita perhatian orang-orang, lanjut Udin, dia pun mendapat respon positif dari pedagang tempat mereka belanja dan alhamdulillah ikut membantu dengan menurunkan harga pakaian yang dijual.
Selain membelikan baju lebaran, Udin juga memberikan uang saku sebesar 50 ribu per anak.
Seperti yang sudah diberitakan Metro Sulteng sebelumnya pada edisi 10 Mei 2020, Aksi sosial ini diambil dari 25% setiap 5 hari dari hasil penjualan pisang gorengnya.
Bukan cuma itu, dukungan juga ia dapat dari istrinya.
Pasalnya istri pria kelahiran banggai laut ini ternyata ikut mengambil peran penting dalam aksi ini .
"Torang samua satu rasa". Tak tangung-tanggung ia pun mengalihkan sebagian tabungannya yang akan dipergunakan untuk ibadah Umrah hanya untuk ikut membantu para anak yatim dan fakir miskin tersebut bisa tersenyum gembira.
Berbeda dengan pembagian sembako sebelumnya, kali ini udin tidak menggunakan sepeda motor, ia harus mencari dan menyewa mobil untuk menjemput anak-anak yang hendak diajak belanja, "anak-anak itu berasal dari tempat yang berbeda mulai dari kelurahan hingga pedesaan.
Selain itu, kata udin, beberapa donatur dari Banggai Laut juga ikut membantu sehingga target awal 50 anak yatim dan fakir miskin itu bisa menembus menjadi 80 orang bahkan lebih.
Tidak hanya kalangan anak yatim dan fakir miskin, Udin juga membantu warga sebanyak 280 paket untuk zakat fitrah.
Udin pun berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada para donatur dan terpenting pada teman-teman Alumni 92 SMP Negeri 1 Banggai yang tetap konsisten terus mendukungnya hingga saat ini.**
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: Reza Parham