METRO SULTENG - Konsep pemberdayaan pertambangan rakyat yang diusung PT. Sulteng Mineral Sejahtera (SMS) dalam pilot project-nya di Desa Oyom, Kecamatan Lampasio, Tolitoli, Sulawesi Tengah, harusnya mendapat dukungan. Bukan justru ditentang atau malah dimusuhi. Apalagi sampai menjadi musuh bersama.
Hal tersebut mengemuka dalam press confrence yang digelar PT.SMS bertempat di Tanaris Caffe Palu, Senin (12/12/2022).
Baca Juga: PT Vale Gelar Kegiatan Sunatan Massal untuk Generasi Sehat Luwu Timur
Selain wartawan, turut diundang beberapa pihak seperti advokat pertambangan rakyat, LSM/NGO, politisi, dan stakeholder lainnya.
Di hadapan puluhan wartawan, Direktur PT.SMS Akhmad Sumarling SE mengakui, saat ini perusahaan yang dipimpinnya tengah jadi pusat perhatian setelah mengantongi rekomendasi Gubernur Sulteng perihal pilot project tambang tembaga di Desa Oyom-Tolitoli. Rekomendasi Gubernur Sulteng tersebut bernomor: 540/415/GUB.ST tertanggal 22 November 2022.
"Sebelum keluar rekomendasi ini ke PT.SMS, Gubernur Sulteng memberi tantangan ke saya. Setelah saya sampaikan gagasan pemberdayaan masyarakat untuk konsep pertambangan. Gubernur mendukung sekali. Sampai bilang begini: asal jangan minta uang ke saya, saya beri dukungan apa pun bentuknya itu,"cerita Akhmad Sumarling.
Dari situlah semua ini berawal. Keluar rekomendasi Gubernur ke PT.SMS untuk melakukan pilot project di Oyom. Pihak koperasi dan masyarakat setempat dirangkul. Reaksi pun muncul dari pihak yang kurang setuju dengan konsep pemberdayaan PT.SMS.
"Kami sangat terbuka selama ini. Transparan dan welcome dengan pihak mana pun yang mau gabung. Kita jangan seperti tikus yang mati di lumbung padi, padahal daerah kita kaya akan sumber mineral yang bisa menyejahterakan masyarakat," kata Akhmad.
Ia juga mengklarifikasi semua tudingan dan polemik, termasuk aksi demo warga beberapa hari lalu yang mempersoalkan rekomendasi Gubernur.
Aksi demo warga Oyom yang menolak keberadaan PT. SMS, sebenarnya hanya dilakukan 15-20 orang. Ini sangat bertolak belakang dengan aksi damai ratusan warga Desa Oyom yang sepakat dan menyetujui kehadiran PT. SMS.
"Memang ada demo penolakan. Tapi di waktu bersamaan, ada demo tandingan yang digalang ratusan warga untuk aksi damai menyetujui adanya PT.SMS,"katanya.
Dan Akhmad menegaskan, dirinya tidak ada kepentingan yang besar melebihi dari konsep pemberdayaan masyarakat. Dan ketika pertambangan rakyat di Oyom jalan, siapa pun putera daerah Sulteng yang ingin gabung, silakan bergabung. Ayo jalan bersama dan sejahtera bersama.
"Saya niat tulus. Pegang janji saya. Ini masih pilot project. Semoga lancar dan ini bisa jalan,"tandasnya.
Di tempat yang sama, Hartati Hartono, SH, yang dikenal sebagai advokat rakyat, menegaskan dukungannya kepada PT.SMS. Konsep pemberdayaan dalam pertambangan rakyat di Desa Oyom yang akan digagas PT.SMS sudah sepatutnya didukung.
“Konsep pemberdayaan rakyat kami dukung. Tapi kalau hanya sebatas konsep dan praktiknya di lapangan justru tidak memberdayakan rakyat, maka kami juga yang pertama menjadi lawan PT.SMS,”tegas pengacara perempuan asal Kabupaten Buol ini.