Yang khas di sini adalah jajanan nya, yang biasanya sulit ditemukan ketika hari-hari biasa.
4. Tradisi di Desa Adat Bayan, Lombok Utara
Tradisi ini dipusatkan di Masjid Kuno Bayan Beleq yang diperkirakan dibangun pada abad-16 oleh para penyebar Islam.
Ada banyak urutan kegiatan yang dilakukan selama dua hari berturut turut berdasarkan Lingsereat atau kalender adat Bayan.
Yang unik adalah adanya “Praja Maulud”, Praja Maulud ini menggambarkan proses terajdinya perkawinan langit dan bumi, Adam dan Hawa, yang disimbolkan dengan pasangan penganten. Prosesi ini dilakukan oleh pranata-pranata adat Bayan.
Baca Juga: Masih Penasaran! Inilah Spesifikasi Lengkap All New Suzuki Ertiga Hybrid
5. Tradisi di Dasan Agung, Mataram
Di Kelurahan Dasan Agung, ada delapan kampung yang merupakan penduduk asli Dasan Agung dan kedelapan kampung tersebut merayakan maulid secara bergantian sejak masuknya bulan Maulid hingga selesai.
Ada berbagai macam kegiatan seperti pawai/arak-arakan yang mengusung anak anak yang akan dikhitan dengan menggunakan kuda-kudaan dan memakai pakaian adat.
6. Tradisi Migel
Tradisi Migel (tarian) biasanya digelar disekitar kompleks Masjid Kuno Gumantar. Kegiatan tarian Migel ini dilakukan oleh segala lapisan masyarakat, baik dari kalangan anak-anak, remaja maupun orang dewasa.
Terutama yang lebih menonjol adalah dilakukan oleh para gadis.
Baca Juga: Maju Caleg Provinsi, Torki : Saya Tak Mau Bertarung Kalau Tak Menang
7. Tradisi “Kemang Male” dari Sumbawa
“Kemang” dalam bahasa Sumbawa memiliki arti bunga, sedangkan “Male” memiliki arti seni menggunting hiasan kertas. Jadi, bisa disimpulkan “Kemang Male” adalah seni menggunting kertas dengan membentuknya menjadi bunga.