METRO SULTENG-Penceramah Felix Siauw menyindir Rektor Universitas Negeri Lampung (Unila), Prof Karomani usai ditangap KPK terkait kasus suap Rp 5 Miliar bersama 2 anak buahnya.
Melalui akun Instagram @felix.siauw menyindir Karomani yang kerap berbicara isu radikalisme.
“Rumusnya jelas, koar-koar anti-radikalisme, anti-khilafah, masuk penjara,” tulis Felix Siauw di Instagram-nya, dikutip, Senin 22 Agustus 2022.
“Karena mereka cuma orang serakah, egois, gila kekuasaan, mabuk dunia” katanya.
Baca Juga: Vale Cup Morowali Berakhir, Cetak Atlet Unggul Yang Siap Berlaga Dipentas Selanjutnya
Dia menilai, mereka kerap menutupi kejahatan mereka dengan menciptakan diksi-diksi positif. Seperti pendidikan dan generasi muda. Tapi aslinya mereka maling uang rakyat.
“Yang berusaha menutupi semua kejahatannya dengan membuat distraksi. Ngomong pendidikan, ngomong generasi muda, aslinya maling,” katanya.
“Orang yang nggak suka kalau Islam diterapkan, jelas ada sesuatu yang salah yang dia lakukan” ucap Felix.
Diketahui, Rektor Universitas Negeri Lampung (Unila), Profesor Karomani ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK atas kasus dugaan suap. Jauh sebelum itu, Karomani dikenal aktif mengkampanyekan anti-radikalisme di Kampus.
Baca Juga: LBH Sulteng Heran Dengan Penanganan Kasus Gratifikasi Casis Bintara
Dilansir dari lama remis Unila, pada tahun 2020 lalu Karamoni memimpin audensi Forum Rektor dengan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin di Kantor Wakil Presiden.
Forum Rektor ini dinamakan forum ‘Penguatan Karakter Bangsa’ (FRPKB). Forum itu bertujuan menguatkan karakter bangsa dan mencegah berkembangnya radikalisme di perguruan tinggi.
Para rektor mengungkapkan bahwa radikalisme di perguruan tinggi di Indonesia telah menjadi ancaman disintegrasi bangsa. Perguruan tinggi menjadi sasaran kaum radikal dalam mengadakan perekrutan dan regenerasi radikalisme.
Oleh karena itu 20 rektor perguruan tinggi pada forum tersebut sepakat mengadakan langkah stragetis dalam pembentengan karakter dan antisipasi penyebaran radikalisme di kampus.
Prof. Karomani yang menjadi koordinator forum tersebut. Dia mengatakan, para rektor berinisiatif mengadakan audiensi sebagai upaya preventif atas munculnya isu paham radikal di berbagai universitas.