sosial-budaya

Intip Keindahan Danau Matano, Dihuni Berbagai Spesies Fauna Endemik

Minggu, 3 Juli 2022 | 14:51 WIB
Danau Matano di Soroako Luwu Timur Sulsel (Foto: Istimew

METROSULTENG, Luwu Timur- Danau Matano memang tidak terkenal seperti Danau Toba di Sumatera Utara, namun siapa sangka ternyata keindahanya mampu memikat, tak hanya wisatawan lokal tetapi juga wisatawan mancanegara. Lokasi Danau ini berada di Sorowako, Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi-Selatan.

Untuk menuju kesana anda bisa naik transportasi darat ataupun udara.

Baca Juga: Yasin Ungkap Poso Masuk Daerah Strategis Zona Rawan Kasus Narkoba

Dari pusat Kabupaten Luwu Timur anda bisa naik kendaraan umum dan menuju ke dermaga penyeberangan perahu yang merupakan dermaga penghubung transportasi danau antara Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.

Untuk menikmati keindahan danau ini, anda bisa menyewa sebuah perahu tradisional yang dikenal sebagai katinting. Selama perjalanan mengitari danau ini, anda akan kagum dengan keindahan yang terpampang didepan mata.

Baca Juga: Dukung FDP 2022, Pemprov Sulteng Semprot Rp 70 Miliar Perbaikan Jalan Lingkar Danau Poso

Disini anda bisa menikmati panorama alam pegunungan nan eksotis dan tebing batu yang ada disekeliling danau seluas sekitar 16.000 hektar.

Selain pemandangannya yang menawan, di dalam danau ini juga hidup berbagai jenis spesies fauna endemik seperti udang, kepiting, ikan dan siput. Bahkan, ada jenis ikan yang bisa dikatakan cukup langka dan hanya bisa hidup di dalam danau ini, yaitu ikan Buttini, yang diberi julukan ikan purba karena warnanya yang kecoklatan dan bentuknya sangat mirip dengan binatang purba.

Baca Juga: Bupati Donggala Lawan Kades Hingga Kasasi di MA, Lutfin Ledek Bupati Bukan Level Saya

Ikan ini paling digemari oleh masyarakat setempat, sehingga banyak dari mereka yang menggantungkan hidupnya sebagai nelayan pemancing ikan Buttini.

Selain uniknya tentang fauna, danau ini juga punya keunikan lain, yaitu adanya beberapa goa yang didalamnya masih terdapat sisa peninggalan sejarah, seperti tombak, parang dan berbagai alat rumah tangga yang terbuat dari besi Kuningan.

Baca Juga: Selamat, 315 Calon Bintara Polri dan 10 Catar Akpol Lolos Seleksi Panda Sulteng

Tak jauh dari rumah penduduk ada sebuah goa yang dihuni kelelawar dan banyak sisa tulang belulang manusia, sehingga penduduk sekitar menyebut goa ini sebagai goa tengkorak. Konon katanya, dulunya goa ini merupakan makam saat penduduk sekitar belum mengenal agama, sehingga mayat orang yang sudah meninggal dimasukkan ke dalam goa tersebut.

Untuk falisitas danau ini, juga cukup lengkap, ada kayak, banana boat, jetsky, kapal pesiar, gazebo, bungalow, restoran dana taman bermain untuk anak-anak.

Kalau anda ingin berkeliling dengan menggunakan katinting, tidak ada patokan harga, anda tinggal nego sama pemiliknya harganya berapa (icha123/gotravelly.com/Clara)

Halaman:

Tags

Terkini