METRO SULTENG - Tak dapat disangkali, status Kabupaten Morowali Utara sebagai salah daerah penghasil ore nikel di Indonesia, pertumbuhan ekonominya sangat menjanjikan.
Baca Juga: Kegiatan Harkanas ke-9 di Kabupaten Parimo Dibidik Jaksa, Kejari Parimo: Pemeriksaannya di Kejati
Tahun 2023 ini, pertumbuhan ekonomi Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 36,42 persen (data BPS). Tertinggi kedua di Indonesia setelah Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.
Pada tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi daerah ini masih berada di level satu digit.
Namun sayang, rakyat kecil di daerah pertumbuhan ekonominya melejit itu, masih meringis dengan keluhan kebutuhan pokok nan mendesak.
Seperti yang diutarakan Piter Palele dalam Whatshap Group Metrosulteng-MSTV, Rabu (19/7/2023).
Dalam tulisannya, Piter menyatakan miris melihat kondisi langkanya gas elpiji di daerah pertumbuhan ekonominya yang melejit.
"Sayangnya daerah yang kabarnya pertumbuhan ekonominya tertinggi kedua se-Indonesia ini, belum merata dinikmati seluruh masyarakat Morowali Utara. Kalau memang ekonominya melejit, kenapa memperoleh gas elpiji saja untuk keperluan dapur masyarakat, susah ditemukan. Itupun kalau ada harganya melangit. Ini sangat kontradiktif yang terjadi di lapangan," ujar Piter.
Piter menyasalkan kondisi ini. "Saya berharap para petinggi daerah ini menyikapinya. Dan kalau ada yang keberatan dengan postingan saya, silakan datang atau kita jumpa. Karena sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 kg adalah fakta nyata di lapangan," tulis Piter.
Bahkan Piter memposting foto sentilan jagung rebus menggunakan kayu sebagai bakarnya. Hal itu akibat sulit memperoleh gas elpiji 3 kg.
"Mari kita makan jangung rebus ekonomi so hampir baik," tulis salah satu kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini. ***