METRO SULTENG - Krisis listrik berkepanjangan yang melanda Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah, terus menjadi keluhan masyarakat. Padahal, daerah ini merupakan tujuan investasi yang kaya sumber daya mineral nikel.
Baca Juga: Bimtek Kades Morowali Utara sambil Plesiran ke Singapura, Diminta Diselidiki APH
Tapi sayang, kondisi listrik di daerah itu mirip kuda pacuan yang nafasnya sudah ngos-ngosan, tapi tetap saja diikutkan lomba.
"Maju lemah, mundur-pun enggan. Kasihan daerah ini. Katanya daerah kaya, tapi listriknya payah," kata warga setempat, Kamis hari ini (11/4/2023).
"Hari ini saja sudah beberapa kali padam. Pagi tadi beberapa jam lamanya padam, lalu menyala sekitar pukul 13.00 Wita. Tapi padam lagi sekitar pukul 16.30 Wita, kemari pun demikian, beberapa kali juga padam," keluh pebisnis kuliner di Beteleme.
Aneh juga, alasannya itu-itu saja. Karena jaringan terganggu-lah dan ini itulah. Dari dulu begitu juga alasannya, yang tidak pernah tuntas dan memuaskan para pelanggan listrik.
Apalagi mau mendukung industri kecil atau rumahan yang memerlukan daya listrik. Seperti mereka yang usahanya bergantung pada arus listrik untuk meningkatkan usaha kecil dan menengah.
Usahanya bakal tersendat-sendat akibat listrik hidup, padam mendadak yang berpotensi merusak perangkat elektronik rumah.
Baca Juga: PT Vale dan Pemkab Morowali Gelar Pertemuan Membahas Pembangunan Berkelanjutan
"Kami sudah bosan bicara sekarang soal listrik. Tidak tahu ini listrik di Morut bagaimana sudah modelnya," kata pelaku usaha di Morowali Utara dengan nada pragmatis. ***