METRO SULTENG - Intensitas curah hujan tinggi belakangan ini dapat kembali memicu banjirnya Sungai Laa.
Meski begitu, ancaman yang paling signifikan terhadap alur Sungai Laa , adanya dugaan sampah yang dibuang ke Sungai, entah sudah berlangsung berapa lamanya Sungai tersebut jadi tempat pembuangan sampah.
Baca Juga: Peringati HARKODIA 2025, Kejari Morowali Utara Tangani 8 Perkara Tindak Pidana Korupsi
Pantauan langsung di jembatan Tompira, terlihat tumpukan sampah yang tersangkut di bagian tulang Gelagar jembatan Tompira di Desa Tompira Kecamatan Petasia Timur Morowali Utara yang tidak jatuh disungai, namun demikian, entah sudah berapa kubik sampah yang terbuang kedalam sungai, membuat terjadinya kerawanan penyumbatan alur sungai, sehingga alur sungai berpotensi dapat berpindah, akibat terjadinya penyumbatan oleh sampah.
Untuk memberikan kesadaran kebersihan lingkungan, sebaiknya dinas terkait memasang papan peringatan di dijembatan Tompira, sebelum terjadi banjir yang lebih besar atau Sungai meluap ke pemukiman akibat terjadinya pendangkalan karena sampah.
Baca Juga: Peringati Hakordia, Pemkab Morowali Minta Partisipasi Masyarakat Mencegah dan Memberantas Korupsi
"Kita tidak inginkan malapetaka itu datang akibat ulah tangan tangan manusia yang merusak lingkungan, sebaiknya sampah itu digalikan lubang lalu ditanam, atau dibakar, tak hanya itu, seharus pemerintah setempat menyiapkan tempat pembuangan akhir sampah yang dilengkapi dengan armada sampah, ngeri pak, kalau banjir datang arus sungai tidak lancar akibat penyumbatan sampah dan terjadinya endapan lumpur, maka.yang berpotensi jadi korban adalah pemukiman penduduk," tukas warga yang tak ingin namanya di publish, Rabu (10/12/2025).***