sosial-budaya

Bencana Sumatera Menelan Korban 447 Orang Meninggal dan 399 Belum Ditemukan, 33.602 Jiwa Terdampak

Selasa, 2 Desember 2025 | 08:21 WIB
Kepala Basarnas, Mohammad Syafii ungkap perkembangan terbaru soal penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. (YouTube/TVR Parlemen)

METRO SULTENG- Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii menyampaikan perkembangan terbaru penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Hal itu disampaikan dalam rapat bersama Komisi V DPR RI di Gedung Parlemen pada Senin, 1 Desember 2025.

Syafii memaparkan tingginya jumlah warga terdampak, kondisi korban di wilayah terisolasi, serta tantangan berat yang dihadapi tim SAR di lapangan.

33 Ribu Lebih Warga Terdampak, Ratusan Meninggal

Syafii melaporkan bahwa skala bencana yang terjadi di tiga provinsi ini tergolong sangat besar. Data sementara menunjukkan jumlah warga terdampak mencapai puluhan ribu orang.

"Jumlah warga yang terdampak dari bencana yang ada di Aceh, Sumatera Barat, dan juga Sumatera Utara mencapai 33.602," tutur Syafii.

Dari jumlah tersebut, Basarnas mencatat 447 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sementara itu, masih ada 399 warga yang dilaporkan hilang dan dalam pencarian intensif.

Baca Juga: Banjir Bandang di Aceh Seperti Tsunami dari Gunung yang Airnya Kuning Membuat Warga Trauma Bencana 2004 Silam

"Kami telah mengevakuasi 447 jiwa dalam kondisi meninggal dan yang terlaporkan masih dalam pencarian 399 jiwa," lanjutnya.

Korban Terisolasi Alami Luka Parah, Belum Tersentuh Medis

Syafii menggarisbawahi kondisi memprihatinkan di daerah-daerah yang terisolasi akibat longsor dan banjir, salah satunya di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Banyak warga mengalami luka berat dan belum mendapatkan pertolongan medis sejak awal bencana.

"Rata-rata kondisi korban yang ada di daerah terisolasi ini ada beberapa bahkan banyak luka patah terbuka yang sebenarnya sudah lebih dari 5 hari belum mendapatkan sentuhan medis," ungkapnya.

Untuk menjangkau wilayah tersebut, Basarnas telah mengerahkan helikopter guna mengevakuasi korban serta mendistribusikan bantuan darurat.

Operasi SAR Paling Berat: Multi-Bencana dan Tim Mengalami Kelelahan

Halaman:

Tags

Terkini