METRO SULTENG- Prestasi bangga kembali lahir dari putra daerah. Prof. Darsul S Puyu, M.Ag, akademisi asal Desa Mansalean, Kecamatan Labobo, Kabupaten Banggai Laut, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Pengukuhan dilaksanakan pada Rabu, 19 November 2025, oleh Rektor UIN Alauddin Makassar. Prof Dr.H. Hamdan Juhannis, MA Ph.D., didampingi Ketua Senat Prof Dr H. Mardan, M.Ag, serta ketua Dewan guru besar yang juga sekretaris Prof. Dr. H. Sabri Samin, M.Ag.
Dalam presesi tersebut Prof. Darsul S. Puyu, M.Ag ditetapkan sebagai Guru Besar bidang Living Sunnah pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar.
Baca Juga: HKN, Momentum Memaknai Arti Sehat
Pencapaian monumental ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi dan keluarga, namun juga menjadi inspirasi besar bagi masyarakat Kabupaten Banggai Laut.
Gelar Guru Besar merupakan prestasi akademik tertinggi, sekaligus menegaskan bahwa Desa Mansalean, Kecamatan Labobo, kini telah melahirkan seorang profesor, membuktikan bahwa anak desa mampu bersaing dan berprestasi di kanca nasional.
Prosesi pengukuhan berlangsung penuh khidmat. Dalam agenda tersebut, Prof. Darsul menerima penyematan gelar sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi, penelitian, dan kontribusinya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam kajian Sunnah.
Dalam pidato pengukuhan berjudul “Living Sunnah dan Reinterpretasi Maqasid Al-Hadis (Elaborasi Praktik Sunnah Nabi dalam Konteks Sosial-Kontemporer), Prof. Darsul mengungkapkan bahwa semua yang diperolehnya tidak lepas dari peran kedua orang tua, almarhum Ayahandanya Saratun Puyu, dan almarhumah Ibundanya Hj. Embu Lameada.
Dalam pidatonya, Ia menceritakan bagaimana kedua orang tuanya, seorang ayah yang hanya lulusan Sekolah Rakyat (SR), bekerja sebagai petani sekaligus imam desa, dan ibu yang buta huruf, setiap hari membuat kue untuk membantu ekonomi keluarga dan tidak pernah menyerah membela pendidikan anak-anak.
“Segala pencapaian ini, meski tampak berasal dari jerih payah pribadi, sejatinya penghilangan dari tetes air mata dan sujud panjang mereka yang penuh keikhlasan,” ungkap Darsul S. Puyu pada pidatonya.
Baca Juga: Putra Asal Labobo Banggai Laut, Rivai Ali Ditunjuk Jadi Penjabat Rektor Universitas Gorontalo