sosial-budaya

Terungkap Dapur Fiktif MBG dan Tantangan Serapan Anggaran: Menkeu Purbaya Kerahkan Anak Buah Kawal Pelaksanaan Dilapangan

Sabtu, 27 September 2025 | 13:56 WIB
Istana buka suara terkait usulan DPR mengganti MBG jadi uang tunai. (indonesia.go.id)

“Penyerapannya sesuai dengan direncanakan. Belakangnya betul. Makanya saya ingin tahu itu saja untuk memastikan nanti programnya betul-betul berjalan dan berdampak ke perekonomian,” katanya.

Batal Tambah Rp50 Triliun

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan rencana tambahan anggaran sebesar Rp50 triliun pada 2025 batal direalisasikan.

Dadan menyebut salah satu alasanya terkait kemampuan serapan tidak memungkinkan untuk angka sebesar itu.

Baca Juga: Mampukah Timnas Indonesia Menaklukan Arab Saudi dan Irak di Round 4, Intip Jurus Patrick Kluivert Yang Masih Tanda Tanya

“Tadi kami hitung-hitung lagi yang Rp50 triliun tidak akan bisa kita serap. Kemungkinan besar yang kita serap adalah tambahan Rp28 triliun. Jadi Rp71 triliun plus Rp28 triliun tahun ini,” kata Dadan.

Kepala BGN itu menambahkan, serapan anggaran hingga September 2025 baru mencapai Rp19,3 triliun, tetapi sudah melampaui target bulanan.

“Target kita di akhir September Rp19 triliun. Jadi sudah melebihi target yang harusnya akhir September,” ujar Dadan.

Multiplier Effect ke Ekonomi

Dalam pertemuan itu, Purbaya juga menyebut-nyebut soal pelaksanaan program MBG sudah menunjukkan dampak positif.

Menurutnya, serapan anggaran yang lebih tinggi dari perkiraan memberi efek berganda bagi perekonomian.

“Tadi saya pikir penyerapannya rendah, tapi ternyata lebih bagus dari yang saya perkirakan. Dan programnya, multiplier effect-nya ke perekonomian memang cukup signifikan,” ujar Purbaya.

Purbaya lantas menegaskan tambahan dana bukan masalah besar selama pelaksanaan program terbukti efektif. Namun, keputusan akhir tetap menunggu evaluasi lapangan pada Oktober 2025.

Proyeksi Tahun Depan

Di lain pihak, Dadan optimistis tahun depan program MBG bisa berjalan lebih cepat dengan alokasi Rp335 triliun. Ia menargetkan sejak awal tahun 2026, serapan bisa mencapai Rp1,2 triliun per hari.

Halaman:

Tags

Terkini