sosial-budaya

156 KK Dievakuasi Akibat Banjir di Purwakarta: Tanggul Jebol, Jatiluhur Terendam

Senin, 10 Maret 2025 | 09:57 WIB
Potret video amatir bencana banjir di Purwakarta, Jawa Barat. (X.com/@humassekbatupwk)

METRO SULTENG - Peristiwa banjir menerjang kawasan Desa Cikaobandung, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Minggu, 9 Maret 2025.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menuturkan, bencana banjir yang merendam sebuah desa di Jatiluhur itu disebabkan oleh adanya tanggul Sungai Cinangka yang jebol.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan tanggul Sungai Cinangka yang melintasi wilayah Kabupaten Purwakarta jebol sejak Sabtu, 8 Maret 2025.

Baca Juga: Gubernur Anwar Hafid Dorong Kearifan Lokal dan ASN Unggul untuk Mewujudkan Visinya

Akibatnya, bencana banjir meluber ke permukiman warga yang ada di Desa Cikaobandung, Kecamatan Jatiluhur.

Abdul juga menuturkan sebanyak 156 kepala keluarga (KK) dievakuasi akibat peristiwa ini.

"Tercatat 156 keluarga berhasil diungsikan oleh tim petugas gabungan di Purwakarta ke tempat lebih aman," tutur Abdul dalam keterangan resmi di Jakarta, pada Minggu, 9 Maret 2025.

Kepala Pusat Data Kebencanaan BNPB itu menyebutkan Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta hingga kini masih berada di lokasi kejadian.

Selain itu, Tim SAR BPBD itu juga tengah mempersiapkan segenap langkah-langkah penanganan darurat. Hal itu lantaran adanya potensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada dasarian kedua atau tanggal 11-20 Maret 2025.

Baca Juga: PT ANA Terus Dukung Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Program CSR

Oleh sebab itu, BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, khususnya bagi yang berada di wilayah risiko banjir yang tinggi.

"Pembersihan aliran drainase dan juga aliran sungai, menyiapkan tim siaga bencana tingkat desa dan memperhatikan kondisi cuaca di daerah masing-masing masih harus dilakukan," tegas Abdul.***

Tags

Terkini