sosial-budaya

Kisah Penjual Pisang Goreng yang Menginspirasi: Menebar Kebaikan Tak Harus Menunggu Kaya

Rabu, 5 Maret 2025 | 18:53 WIB
Berbagi tak harus menunggu kaya, begitu prinsip dari seorang penjual pisang goreng di Banggai Laut. (Foto : Metro Sulteng)

METRO SULTENG - Bulan Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang berbagi dan menebar kebaikan kepada sesama umat muslim.

Yah, seperti yang dilakukan seorang penjual pisang goreng di Kabupaten Banggai Laut yang berada di ujung timur Provinsi Sulawesi Tengah, ia membuktikan bahwa berbagi tidak selalu harus dalam jumlah besar atau harus menunggu kaya, tetapi dari hati yang tulus.

 

Pisang Goreng dan makanan gratis untuk yang berpuasa.

Di Kabupaten Banggai Laut menjelang berbuka, aroma pisang goreng yang renyah menggoda siapa saja yang melintas. Di balik gerobak sederhana, seorang pria paruh baya yang akrab disapa Udin Karo-Karo tidak ragu menyisihkan keuntungannya dari hasil jualan pisang goreng selama sebelas bulan untuk dibagikan.

Baca Juga: Udin, Penjual Pisang Goreng di Balut Sisihkan Keuntungan untuk Beri Sembako Warga Miskin

Ada sesuatu yang membuatnya berbeda dari pedagang lain, setiap tahun pria kelahiran Banggai Laut itu menyediakan tempat berbuka puasa secara gratis selama bulan ramadhan.

Bukan hanya itu saja, seperti ditemui media menjelang berbuka puasa, Udin Karo-Karo juga membagikan makanan kepada keluarga pasien di salah satu Rumah Sakit Banggai Laut.

Penjual pisang goreng di Banggai Laut berbagi menu berbuka puasa di salah saru rumah sakit. (Foto : Ist)

Kepada Media, Ia mengakui berbagi telah menjadi sebuah rutinitas dan hobi yang dilaksanakan sejak tahun 2021 dibulan Ramadhan.

Baca Juga: Inspiratif, Penjual Pisang Goreng di Banggai Laut Sediakan Tempat dan Menu Berbuka Puasa Selama Bulan Ramadhan Secara Gratis

"Ini sudah menjadi rutinitas setiap bulan Ramadhan dan rasanya harus dilaksanakan," ungkapnya sambil tersenyum saat ditemui Metro Sulteng setelah berbuka puasa, Rabu (05/03/24).

Meski suka berbagi Udin mengaku tidak membalas balasan apa pun. Baginya, melihat orang lain tersenyum dan bisa berbuka dengan bahagia adalah kebahagiaan yang tak bernilai.

“Saya bersyukur giat ini bisa menggerakan hati saudara-saudara baik itu muslim maupun non muslim,” katanya.

Halaman:

Tags

Terkini