Oleh: Abdissalam M Badoh
Hari Ulang Tahun Alkhairaat atau Milad Alkhairaat adalah hak prerogatif Alkhairaat sebagai lembaga pendidikan resmi besar Indonesia. Apakah itu dilaksanakan tepat pada tanggal sebenarnya atau mengalami penundaan pelaksanaan karena beberapa pertimbangan intern maupun ekstern.
Jika ada pernyataan pelaksanaan milad Alkhairaat tahun ini memanfaatkan momen Pilkada serentak, memangnya ada apa? Bukankah Alkhairaat sebagai lembaga pendidikan nasional besar yang berpusat di Palu sangat menentukan arah politik masyarakat Sulawesi Tengah pada khususnya dan nasional pada umumnya?
Apa yang diragukan dengan keterarahan pemikiran masyarakat Sulteng dengan sikap dan dukungan politik yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Alkhairaat secara pribadi maupun lembaga, ada apa jika Alkhairaat terlibat politik? Justru Alkhairaat sebagai lembaga pendidikan tertua dan terbesar yang ada di Sulawesi Tengah harus terlibat politik, karena harkat dan martabat umat Islam yang ada di Sulawesi Tengah secara khusus adalah merupakan tanggung jawab morilnya secara menyeluruh.
Siapapun yang menganggap Alkhairaat tidak harus terlibat dalam politik terang-terangan atau secara berada dalam lemparan dinamika tersirat, adalah anggapan salah.
'Ulama’ dalam hal ini para tokoh dan pakar Alkhairaat secara nasional, telah jauh terlibat banyak dan sangat dalam di kancah politik Indonesia. Bendera merah putih saja adalah warna usulan Habib Idrus bin Salim Aldjufrie, pendiri lembaga pendidikan Alkhairaat. Apakah keterlibatan ini bukan politik secara taktis, praktis dan mengemuka?
Baca Juga: Calon Wawali Manado Boby Daud, Mohon Berkah Ziarahi Makam Pendiri Alkhairaat
Sekali lagi kami berharap agar tidak ada lagi yang coba mengangkangi Alkhairaat baik dalam pemikiran maupun anggapan dalam kapasitas dugaan. Jangankan masyarakat biasa, Gubernur dan bahkan Presiden-pun secara langsung maupun tidak sangat membutuhkan Alkhairaat, baik itu berupa dukungan moril, pemikiran dan pengaruhnya secara nasional.
Selamat Milad Alkhairaat yang ke-94 tahun, jaya Alkhairaat dan tetap terdepan. (*)
Penulis adalah Sekjen Sentral Cendekia Abnaulkhairaat Indonesia