sosial-budaya

Edukasi Rencana Eksplorasi Blok Tanamalia, PT Vale Buka Ruang Dialog Bersama Tokoh Masyarakat Loeha Raya

Minggu, 6 Oktober 2024 | 11:55 WIB
Manajemen PT Vale saat melakukan dialog terbuka bersama warga di Aula Kantor Desa Loeha. (Foto: Ist)

Baca Juga: Warga Korban Eks Kebakaran Kelurahan Sidoarjo Tolitoli Terima Bantuan DAK Kementerian PUPR dan Hibah Provinsi

Para peserta diskusi bergantian memberikan pendapat terhadap rencana eksplorasi yang dilakukan. Tidak semuanya sejalan dengan rencana PT Vale.

Seorang wanita bernama Fatma, perwakilan tokoh perempuan dari Desa Loeha turut menyampaikan aspirasinya. Beliau menyampaikan bahwa dengan penghasilan sebagai petani lada saat ini, mereka mampu menyekolahkan anak-anak hingga ke perguruan tinggi. Jika tambang hadir di Loeha Raya, mereka bisa kehilangan mata pencaharian.

Menanggapi hal tersebut, Endra menegaskan bahwa PT Vale ingin hidup berdampingan dengan masyarakat di Loeha Raya. Perseroan sangat menghargai aspirasi masyarakat dan memandang bahwa keresahan-keresahan yang muncul ini terjadi karena adanya kesenjangan informasi dan perbedaan pemahaman mengenai kegiatan eksplorasi dan penambangan.

“Perusahaan butuh waktu bertahun-tahun untuk melakukan pengeboran, mengambil sampel tanah dan meneliti potensi nilai ekonominya, sebelum memutuskan untuk melakukan penambangan. Sehingga tidak benar, jika ada yang mengatakan saat kegiatan eksplorasi dilakukan, maka mata pencaharian masyarakat akan hilang,” tutur Endra.

Dia juga menyampaikan pihaknya bisa memahami, jika masyarakat memiliki kekhawatiran terhadap kehilangan sumber mata pencaharian. Namun, Dia meyakinkan perseroan akan bertanggungjawab atas segala dampak yang ditimbulkan dari kegiatan eksplorasi.

Baca Juga: Warga Binangga Keluhkan Bahaya Narkoba, Jerat Rentenir dan Kreditur kepada Paslon Anwar-Reny

Tidak hanya memikirkan penghidupan masyarakat, Endra juga memaparkan bahwa kegiatan eksplorasi yang dilakukan di wilayah konsesi, akan berdampak terhadap lingkungan hidup.

Untuk itu, PT Vale senantiasa melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) yang berisi kajian mengenai dampak kegiatan pada lingkungan hidup serta rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dilakukan sebelum dan saat beroperasi, bahkan setelah tutup tambang.

Komitmen Hidup Berdampingan dengan Masyarakat, Perseroan Lakukan Program Pemberdayaan

Keberadaan PT Vale di Loeha Raya tidak serta merta untuk kegiatan eksplorasi. Komitmen untuk bisa hidup berdampingan dengan masyarakat diwujudkan dengan berbagai program pemberdayaan.

Perusahaan turut menggandeng kepala desa se-Loeha Raya dalam mempersiapkan talenta lokal yang akan berguna di dunia pertambangan. Tahun lalu, PT Vale sudah lakukan pelatihan vokasional angkatan pertama dan berlanjut di tahun ini.

Tidak hanya itu, PT Vale juga melibatkan kaum perempuan melalui kelompok ibu PKK untuk pelatihan pembuatan ecobrick dan dialog motivasi. Di bidang pendidikan, tidak hanya membantu para siswa meraih cita-cita melalui bimbingan belajar perguruan tinggi, perusahaan juga memfasilitasi guru TK-SMP se-Loeha Raya untuk berlatih dan berdiskusi mengenai Kurikulum Merdeka bersama para guru dari Yayasan Pendidikan Sorowako.

“PT Vale berkomitmen untuk menghadirkan kehidupan yang lebih baik di wilayah operasionalnya. Sehingga ketika ada aktivitas yang dilakukan perseroan, masyarakat juga bisa menuai manfaatnya,” kata Endra.
Terkait kegiatan eksplorasi yang akan dilakukan, PT Vale juga membuktikan hidup berdampingan dengan masyarakat bisa terwujud melalui terbukanya lapangan kerja dan inisiatif bisnis masyarakat bisa berjalan.

Sejauh ini, untuk kegiatan pengeboran yang dilakukan tahun 2023, perseroan telah memberdayakan 199 talenta lokal dari Desa Loeha, Rante Angin, Masiku, Tokalimbo, Bantilang dan Mahalona.

Halaman:

Tags

Terkini