METRO SULTENG-Sejumlah warga yang tinggal di lokasi bekas kebakaran di Kelurahan Sidoarjo, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, kini sudah menerima bantuan dari kementerian PUPR berupa dana untuk pembangunan Baru ( PB). Hal tersebut bertujuan meringankan beban warga yang rumahnya sempat dalahap sijago merah sekitar tahun 2017 silam.
Kepala Bidang Perumahan Dinas Pemukiman perumahan (Disperkim) Budi Lamala di temui di kantornya, Jumat 4 Oktober 2024 mengatakan, dana bantuan yang turun ke warga eks korban kebakaran di kelurahan Sidoarjo terdiri dua kriteria, yaitu bantuan Dana DAK dari kementerian PUPR senilai senilai Rp2 Miliar lebih dan untuk satu Kepala Keluarga (KK) akan mendapat Rp50 juta masuk dalam klaster untuk Pembangunan Baru (PB).
Sementara bantuan dana Hibah berupa bedah rumah atau perbaikan kembali (PK) dananya bersumber dari Provinsi Sulawesi Tengah, kurang lebih Rp2 miliar dan setiap warga yang masuk dalam klaster penerima PK akan menerima bantuan Rp20 juta per KK.
Dikatakan, jika digabungkan secara keseluruhan antara warga penerima bantuan PB dan PK jumlahnya lebih dari seratus warga penerima bantuan.
Lanjut kata Budi Lamala, adapun mekanisme pencairan dana bantuan tersebut akan di lakukan dengan cara dua tahap oleh bank yang telah ditunjuk dan untuk pencairan dana tahap awal baru dapat di realisasikan pada saat progres mencapai 30 persen, itupun pencairannya secara kolektif dalam artian tak ada warga yang dapat mencairkan dana secara perorangan.
Baca Juga: Kampanye di Sunju Kabupaten Sigi, Reny Lamadjido Ajak Warga Jauhi Politik Kebencian dan Money Politics
Meskipun begitu, penyaluran bantuan tersebut, kata Budi Lamala, bukan dalam bentuk uang tunai melainkan dalam bentuk bahan bangunan yang di pesan warga kemudian di antar oleh dua supplier penyedia barang (toko bangunan), sesuai kebutuhan masing-masing penerima manfaat.
"Untuk warga yang masuk kategori klaster penerima PB dan PK, kita tak lakukan penyaluran dana tunai lewat buku rekening bank mereka, melainkan dalam bentuk pengambilan bahan untuk keperluan bangunan mereka pesan di toko bangunan," tambahnya.
Dijelaskan, untuk mekanisme sistem pembayaran barang, Disperkim akan menyalurkan dananya lewat kedua rekening supplier toko.
Baca Juga: Buat Nyaman Warga Pasar, Reny Lamadjido Komitmen Revitalisasi Pasar Tradisional
Selain itu, dinas perumahan dan pemukiman warga (Disperkim) tak pernah mengintervensi atau menyuruh warga secara langsung melakukan pesanan bahan ke supplier penyedia, karena hal itu sebelumnya telah ada kesepakatan pembicaraan warga dan supplier saat mereka mengadakan rapat di kantor kelurahan lalu.
Kabid Perumahan Disperkim Tolitoli berharap kepada 9 fasilitator pendamping, agar tetap mendampingi warga penerima manfaat, sehingga prosesnya berjalan lancar.
"Jika ada barang untuk keperluan rumah yang di antar oleh supplier tak sesuai dengan pesanan, kita minta warga segara laporkan ke fasilitator agar dapat di ganti dengan bahan yang berkualitas," jelasnya.***/Aco