Oleh: Thales Lahusaeni
Hidup tanpa cita-cita bagaikan daun yang jatuh melayang-layang oleh hembusan angin. Kemana angin berhembus kesitu pula ia terbang, betapa tak berguna hidup jika tak tahu kemana arah hidup yang bermanfaat, dan seperti apa hidup yang membawa malapetaka. Pemuda era digital harus tahu akan hal itu.
Pesan-pesan Hamka (baca: Haji Abdul Malik Karim Abdullah) kepada pemuda sangat membakar semangat. Kepada pemuda: "Bebanmu akan berat. Jiwamu harus kuat. Tetapi aku percaya, langkahmu akan jaya. Kuatkan pribadimu!"
Dalam pandangan Hamka, tantangan yang dihadapi anak muda dari masa ke masa semakin berat, olehnya pemuda haruslah memiliki pribadi yang kuat.
Baca Juga: Pemda Tolitoli Terima Predikat WTP ke-5 Kali dari BPK
Seperti apa pemuda yang kuat? Pemuda yang memiliki cita-cita, kemauan dan selalu berusaha dalam koridor Langit. Bukan yang mendahulukan istirahat sebelum lelah (Lihat, Hamka, Pribadi Hebat).
Di sebelah Timur Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya Desa Loru. Disanalah pemuda milenial hitam manis yang bercita-cita menjadi penulis dilahirkan. Sebuah desa yang masih terasa nuansa adat istiadatnya. Dia adalah Rifal, yang terkenal dengan nama penanya Yojo Rifal.
Kemauan untuk terus mengembangkan diri, tidak peduli berasal dari kampung, berjuang tak pernah putus asa dalam menggapai cita-cita sungguh ada pada diri Yojo Rifal. Bagaimana tidak, anak pertama dari tiga bersaudara ini telah menghasilkan empat karya tulis.
Baca Juga: Urus Politik, Ketua KONI Sulteng Didesak Mundur oleh DPD RI
1. Sekolah hujan dan secarik kertas merupakan karya tulis Yojo Rifal, yang terdiri dari kumpulan berbagai cerpen, dengan genre romantika cinta anak muda.
2. Merelakan kehilangan adalah (kumpulan prosa).
3. Pertanyaan kapan nikah adalah karya tulis dari kumpulan cerita humor yang sangat asyik dibaca dikala sumpek atau bad mood.
4.Jangan lupa bahagia (kumpulan puisi).
Berkat produktifitasnya menulis, pemuda hitam manis asal Loru ini sering menjadi narasumber kepenulisan di berbagai kampus, SMA sederajat, dan perusahaan yang ada di Kota Palu.
Tercatat, ia pernah menjadi pembicara kepenulisan di kampus Untad Palu, pernah tour kepenulisan keliling Sulawesi Tengah, tour kepenulisan tingkat SMA sederajat di Kota Palu, serta menjadi pembicara di RKB Telkom Palu.