sosial-budaya

Murni Salahpaham, Senator ART Ajak Eks Napiter Majukan Sulteng, Jangan Mudah Diprovokasi

Kamis, 7 Desember 2023 | 10:15 WIB
Anggota DPD RI dapil Sulawesi Tengah, Abdul Rachman Thaha atau ART.

METRO SULTENG - Mewakili eks narapidana terorisme (Napiter) di Provinsi Sulawesi Tengah, Akbar Panguriseng, SH, menyatakan ada miskomunikasi dan kesalahpahaman antara anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) dan Iswadi saat di Pengadilan Negeri Palu, Selasa lalu (5/12/2023).

Ketegangan yang terjadi antara pihak senator ART dengan Iswadi, menurut Akbar, bukan sengaja direncanakan atau ada motif lain.

Baca Juga: Jalan Sehat Berhadiah Umrah, Wujud Cinta ART dan HIDAYAT LAMAKARATE kepada Masyarakat Sulteng

"Ini murni kesalahpahaman saja. Sebenarnya, Iswadi tidak berniat bersitegang dengan ajudan senator ART. Semoga ke depan, hubungan ini lebih diperbaiki lagi. Jika ada yang kurang enak hati, mari kita saling memaafkan," ujar Akbar selaku pengacara eks Napiter Sulawesi Tengah dihubungi pada Kamis pagi (7/12/2023).

Iswadi diketahui salah seorang eks Napiter Poso. Pada Selasa siang (5/12/2023), ia bersitegang dengan ajudan ART di kantor PN Palu di Jalan Sam Ratulangi Palu. Ketegangan dipicu karena Iswadi memotret ART secara diam-diam.

Dikatakan Akbar, pihaknya sudah membangun komunikasi dengan pihak ART terkait insiden tersebut.  Kedua belah pihak sudah menerima dengan lapang dada. Dan sepakat tidak memperpanjang masalah.

"Kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Ini mungkin yang terjadi dengan Iswadi. Jika beliau sudah saling kenal dengan saudara ART, akan lebih akrab dan bersahabat," ungkap Akbar.

Pengacara muda ini juga secara tegas menolak, jika ada pihak tertentu yang sengaja melibatkan eks Napiter dalam persoalannya. Hal itu sebaiknya jangan dilakukan. Karena para eks Napiter di Sulawesi Tengah sudah berkomitmen menjaga keutuhan NKRI, serta ikut berperan dalam keamanan dan ketertiban di masyarakat.

Baca Juga: Diduga Diancam Eks Napiter, Kuasa Hukum Senator ART Desak Respons Polisi

"Eks Napiter di Sulawesi Tengah telah dibina pemerintah. Perhatian dan pemberdayaan kepada mereka sudah berjalan selama ini. Jadi, kita support mereka untuk hal-hal yang positif. Bukan dilibatkan dalam kepentingan yang justru merugikan mereka," tegas Akbar.

Kepada media ini, anggota DPD RI dapil Sulawesi Tengah, Abdul Rachman Thaha, menyatakan memaklumi kejadian di PN Palu beberapa hari lalu. Sebagai seorang pemimpin, ujarnya, tidaklah bijak jika terus dipersoalkan. Apalagi pihak Iswadi telah mengakui ada kesalahpahaman.

"Saya sudah memaafkan Iswadi. Dia adalah adik saya. Kami berdua sengaja dipertemukan Allah SWT dengan cara yang sedikit tegang. Kalau sudah saling kenal, Insya Allah sudah jadi sahabat," ujar ART sembari tersenyum.

ART bahkan menyerukan kepada pemerintah maupun pemerintah daerah, agar bisa memberi perhatian yang lebih lagi kepada teman-teman eks Napiter di Sulawesi Tengah.

"Perhatian kepada saudara-saudara eks Napiter Poso, harus lebih ditingkatkan. Mereka harus diberdayakan secara terus menerus. Dengan begitu, mereka bisa mandiri karena ada lapangan pekerjaan," harap ART.

Halaman:

Tags

Terkini