METRO Sulteng – Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan kebudayaan yang diwariskan secara turun temurun.
Berbagai tradisi yang menyangkut pada segala aspek kehidupan masih terpelihara dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula kepercayaan lama sebagai warisan budaya masih terjaga dan terpelihara, bahkan dilakukan dalam bentuk tradisi, ritual ataupun upacara adat.
Pada kesempatan ini, akan diulas sebuah tradisi yang terus dilestarikan oleh masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan dan Kabupaten Banggai Laut. Tradisi ini sudah dilaksanakan sejak ratusan tahun lalu hingga saat ini. Kebudayaan tersebut sangat menarik untuk dibicarakan.
Sebab tradisi ini memiliki makna yang mendalam sebagai bentuk rasa persaudaraan diantara tiga kabupaten tersebut yang lebih dikenal dengan Banggai Bersaudara.
Dimana setiap tahunnya, ketiga kabupaten ini melakukan upacara adat atau dikenal dengan Mombowa Tumpe dan Malabot Tumbe.
Mombowa Tumpe merupakan rangkaian ritual yang tidak bisa dipisahkan dengan Malabot Tumbe, dimana kedua rangkaian upacara tersebut melibatkan tiga kabupaten itu.
Mombowa Tumpe merupakan upacara adat untuk menyerahkan telur burung Maleo oleh masyarakat Adat Batui Kabupaten Banggai kepada Tomundo (Raja) Kerajaan Banggai Laut.
Proses ini dimulai dengan pengambilan telur dari dalam Rumah Adat Batui, lalu dilakukan parade menuju dermaga, dan pengangkutan telur dengan kapal menuju Keraton Banggai Laut.
Sementara, Molabot Tumbe adalah prosesi adat penerimaan telur burung Maleo dari masyarakat Adat Batui.
Sejarah Burung Maleo dan Tradisi Masyarakat Banggai Bersaudara
Maleo (Macrocephalon maleo) adalah seekor burung endemik di Sulawesi Tengah yang hidup di kawasan pantai. Populasinya banyak ditemukan di daerah Bangkiriang, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai.
Hewan ini bukan hanya endemik, tapi punya sejarah dengan tradisi masyarakat Banggai Bersaudara, yaitu Mombowa Tumpe dan Malabot Tumbe.
Tradisi ini bahkan menjadi daya tarik pariwisata Indonesia, khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah.
Mombowa Tumpe dan Malabot Tumbe berasal dari bahasa Banggai yang artinya penyerahan dan penerimaan atau penyambutan. Sedangkan tumpe atau tumbe berarti pertama atau awal.
Sehingga upacara adat ini merupakan penyerahan dan penerimaan atau penyambutan telur pertama burung Maleo dari Kerajaan Batui kepada Kerajaan Banggai di Banggai Laut.