METRO SULTENG- Pernahkah anda berfikir, membuang sampah di sungai dapat berakibat buruk bagi lingkungan? Seperti mengancam kelangsungan hidup berbagai spesies di laut, tercemarnya air sungai, dan terganggunya saluran irigasi.
Sampah anorganik seperti plastik, kaleng dan kaca, butuh jutaan tahun untuk terurai. Sampah jenis ini jika dibuang di sungai akan mengganggu aliran sungai sehingga dapat menyebabkan malapetaka seperti bencana banjir.
Baca Juga: Resmi Jabat Ketua DPRD Morowali Utara, Hal Ini akan Dilakukan Warda Lebih Dulu
Begitupun jika terbawa arus sungai ke laut, dampaknya sangat mengerikan yaitu dapat mencemari laut dan mengancam kehidupan spesies laut.
Keracunan dan kematian hewan merupakan hal yang pasti akan terjadi, air sungai yang tercemar dengan sampah non-biodegradable dapat menjadi ancaman bagi hewan-hewan yang hidup di sungai.
Hewan yang memakan sampah plastik, misalnya, dapat tercekik atau mengalami keracunan. Selain itu, sampah logam yang terbuang ke sungai juga dapat merusak habitat hewan dan mengakibatkan kematian hewan yang hidup di dalamnya.
Pada akhirnya, sampah non-biodegradable juga dapat berdampak pada kesehatan manusia. Air sungai yang tercemar oleh sampah non-biodegradable dapat menjadi sumber penyakit yang membahayakan kesehatan masyarakat yang mengonsumsinya atau yang menggunakan air sungai untuk berbagai keperluan.
Baca Juga: SYL Lelah dan Kusut, Jenggot dan Kumis Tumbuh Lebat, Kini Mundur dari Menteri Pertanian
Dampak ini yang sangat perlu diperhatikan oleh masyarakat Kabupaten Morowali di Kecamatan Bahodopi dan pentingnya peran Pemerintah Daerah sebelum malapetaka penyakit dan bencana alam yang akan datang melanda.
Soalnya, beberapa aliran sungai di kecamatan terpadat penduduk itu terpantau dijadikan tempat pembuangan sampah.
Baca Juga: Nilai Tukar Petani Masih Rendah, Diperlukan Perbaikan Sistem
Dari hasil pengamatan Metrosulteng, sampah organik dan anorganik berserakan di sungai. Seperti sungai di Desa Bahodopi dan beberapa sungai lainnya.
Membusuk dan hilangnya estetik suatu daerah, inilah potret yang ada di Kabupaten Morowali bagian Bahodopi. Hal ini merupakan PR bagi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali untuk lebih berperan aktif mengedekuasi, mengawasi serta menyiapkan sarana dan prasarana agar masyarakat dapat menbuang sampah pada tempatnya.
Baca Juga: Roma vs Servette Berakhir Telak 4-0 Saat Andrea Belotti Borong 2 Gol Sekaligus
Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali, melalui Dinas Lingkungan Lingkungan Hidup yang sekarang di Pimpin oleh Elyta Gawi harus lebih ekstra kerja keras.