METRO SULTENG-Warga Morowali, Sulteng, menyayangkan kelangkaan gas LPG 3 kilogram di daerah kaya tambang nikel itu, Sabtu (15/7). Menurut warga, gas subsidi LPG 3 Kg atau yang biasa dikenal dengan gas melon ini merupakan kebutuhan mendasar ibu rumah tangga dan para pelaku usaha kecil menengah.
Seperti diutarakan Ani, ibu rumah tangga yang tinggal di Bahadopi mengaku kelangkaan dan naiknya harga LPG 3kg ini menambah derita yang saat ini dialami, yaitu tingginya bahan-bahan pokok untuk belanja harian.
Ia berharap, pemerintah provinsi Sulteng maupun Kabupaten Morowali lebih sigap menghadapi kejadian ini. Apalagi, kelangkaan dan mahalnya harga LPG 3 Kg ini udah berkali-kali terjadi. Bahkan kali ini lebih lama sejak awal hari raya haji bulan Juni lalu hingga saat ini masih terjadi.
"Katanya ada Satgas Pemda untuk mengatasi kelangkaan gas 3 kilo ini, harusnya sudah ada upaya dan segera ditangani. Kasian kami emak-emak dan para pelaku usaha," ungkapnya.
Baca Juga: Melempem Usut Kasus Tipikor di Parimo, Kejari-Pemda Diduga Terlibat Konflik Kepentingan
"Pemerintah harus segera ambil tindakan serius, kejadian ini sering berulang, harus ada aksi nyata untuk selesaikan masalah ini," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, harga gas melon melonjak tinggi di sejumlah kios atau warung-warung kecil di desa Bahadopi dan Lahuafu. Bahkan harganya tenbuss Rp75 hingga Rp100 Ribu pertabung yang harganya normalnya hanya Rp25 sampai 35 Ribu. Bahkan, di pangkalan resmi tabung gas 3 Kg kerap habis dalam sekejap begitu tabung gas tiba dari distributor.***