METRO SULTENG -Ini dia, pemandangan yang miris akibat kondisi jalan didataran pedalaman Wana di Desa Lemowalia, kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi-Tengah, anak didik harus menyeberangi sungai untuk sampai ke sekolah, sementara oknum pejabat bepergian dengan kendaraan dinas dan terbang dengan pesawat ke Jakarta pulang-pergi dengan fasilitas Surat perjalanan dinas alias menggunakan dan APBD yang berasal dari uang Rakyat yang dikemas kedalam APBD yang seharusnya dikembali kan kepada Rakyat untuk kesejahteraannya.
Baca Juga: PPP Sulteng Respon Terkait PDIP Usung Ganjar Pranowo Capres: Kami Taati Putusan Rakornas
Untuk kesekian kalinya kepala Desa Lemowalia curhat bahkan mengeluh, lewat WAG hingga lewat akun FBnya agar Pemerintah daerah kabupaten Morowali Utara atau Dinas PUPR tidak tinggal diam melihat kondisi jalan Daerah di Desa Lemowalia sampai ke Desa Salubiro.
"Akses jalan ini sangatlah penting, lebih dari 10 orang anak rela setiap hari jalan kaki kesekolah naik turun gunung menyeberangi Sungai pergi pulang sepanjang 3 kilometer," tulis Robinson Pasenga baru baru ini.
Baca Juga: Format Parimo Teken Edukasi Politik Yang Ramah Kepada Masyarakat, Saling Hargai Pendapat
Apalagi jika musim hujan tiba, anak didik kadang tidak bisa kesekolah, bahkan ada yang putus sekolah.
"Ini fakta yang terjadi di Desa Lemowalia, dari berdirinya dusun dua Wuata selama kurang lebih 20 tahun lamanya, kondisi jalannya belum berubah untuk bisa dilalui kendaraan roda empat," beber Robinson.
Baca Juga: Yayasan Ilman Naafian Poso Komit Bantu Polisi Ciptakan Rasa Aman Ditengah Masyarakat
Parahnya kondisi jalan Daerah di Pedalaman Wana poros desa Lemowalia dan Desa Salubiro telah lama. Berlangsung, warga di Pedalaman Wana, sudah jenuh menanti janji, apalagi saat ini mulai lagi masuk tahun politik,
"Warga di Pedalaman Wana mulai lagi jadi objek politik, namun akhirnya bakal jadi korban politik janji belaka" ujarnya.***