Pulihkan Laut, Bangun Harapan: PT Vale Tanam Terumbu Karang dan Bersihkan Pesisir Pulau Bulupoloe

photo author
- Senin, 28 Juli 2025 | 18:32 WIB
PT Vale Indonesia Tbk, menanam 25 struktur terumbu karang buatan (spider reef) serta membersihkan lebih dari 200 kilogram sampah dari pesisir pulau di  Bulupoloe, Luwu Timur (Vale)
PT Vale Indonesia Tbk, menanam 25 struktur terumbu karang buatan (spider reef) serta membersihkan lebih dari 200 kilogram sampah dari pesisir pulau di Bulupoloe, Luwu Timur (Vale)

 

METROSULTENG – Dalam menghadapi ancaman perubahan iklim dan menurunnya keanekaragaman hayati laut, restorasi ekosistem bukan lagi sekadar wacana, tapi sebuah keharusan. Melalui aksi nyata di Pulau Bulupoloe, Kabupaten Luwu Timur, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), bagian dari MIND ID, bersama TNI AL, pemerintah, dan masyarakat lokal, menanam 25 struktur terumbu karang buatan (spider reef) serta membersihkan lebih dari 200 kilogram sampah dari pesisir pulau.

Namun aksi ini bukan sekadar simbolis. Seluruh struktur karang akan terus dipantau secara ilmiah oleh tim selam profesional dari Sorowako Diving Club (SDC). Pemantauan meliputi pertumbuhan karang, kehadiran spesies laut, dan kualitas perairan dengan metode visual census dan pencitraan bawah laut—menjadikannya sebagai langkah konservasi berbasis data.

“Ini kali pertama kami menanam spider reef di sini. Tapi bukan yang terakhir. Ke depan, SDC akan terus mendampingi proses monitoring dan edukasi ke masyarakat,” ujar Moh Rendra Gunawan Nading, Koordinator Proyek Transplantasi Karang.

Baca Juga: Rembuk Pemuda Sulteng Penanaman 70.000 Mangrove, Komitmen Nyata Selamatkan Teluk Palu

Hal senada diungkapkan Suharpiyu Wijaya, Head of IGP Sorowako Limonite PT Vale. Ia menekankan bahwa keberhasilan restorasi bukan hanya soal menanam, tetapi bagaimana menjaga keberlanjutannya. “Kami ingin ekosistem ini hidup kembali, bukan sekadar terlihat hijau di laporan,” tegasnya.

Kegiatan ini turut melibatkan berbagai pihak: TNI AL Lantamal VI Makassar, Pemkab Luwu Timur, Yayasan Konservasi Cinta Laut Indonesia (YKCLI), serta BPSPL Makassar. Kolaborasi lintas sektor ini jadi bukti bahwa pelestarian laut membutuhkan sinergi semua elemen bangsa.

“Kita tidak bisa jalan sendiri. Perlu sinergi antara militer, pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil,” tegas Danlantamal VI Makassar, Brigjen TNI (Mar) Dr. Wahyudi. Ia juga mengajak publik menjadikan momen Hari Mangrove Sedunia pada 26 Juli sebagai pemicu semangat kolektif menjaga ekosistem laut.

 

Di bawah prinsip keberlanjutan dan standar ESG internasional, PT Vale juga menjadikan restorasi laut sebagai bagian dari komitmen jangka panjang. “Menjaga laut adalah investasi masa depan. Ini bukan CSR sesaat, tapi langkah berkelanjutan yang terukur,” jelas Adriansyah Chaniago, Chief Human Capital Officer PT Vale.

Sebanyak 150 unit struktur karang telah ditanam PT Vale hingga kini. Harapannya, langkah ini tak hanya memperbaiki habitat laut, tetapi juga mendukung ekonomi nelayan lokal melalui meningkatnya populasi ikan, serta memperkuat kesadaran ekologis generasi muda lewat pelatihan dan edukasi.

Pulau Bulupoloe memang kecil di peta. Tapi dari pulau terpencil ini, gelombang harapan sedang dibangun—bahwa laut Indonesia bisa pulih, satu karang demi satu, jika kita bergerak bersama.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iwan MS

Tags

Rekomendasi

Terkini

X