PT Vale Tanamkan Budaya Zero Waste di Internal Perusahaan Lewat Emberisasi

photo author
- Sabtu, 26 Juli 2025 | 19:37 WIB
Ashadi Cahyadi (HSEER PT Vale) paparkan soal  "Emberisasi" yang diprogramkan PT Vale  (Ist (Metrosulteng))
Ashadi Cahyadi (HSEER PT Vale) paparkan soal "Emberisasi" yang diprogramkan PT Vale (Ist (Metrosulteng))

METROSULTENG – Sebagai bagian dari keluarga besar MIND ID, PT Vale Indonesia Tbk terus menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan, tidak hanya di wilayah operasional tambang, tetapi juga dari dalam tubuh perusahaan. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah mendorong gaya hidup zero waste di lingkungan kerja dan tempat tinggal karyawan.

Sejak Desember 2024, PT Vale mulai menerapkan program yang dikenal dengan istilah emberisasi—yakni upaya memilah sampah organik langsung dari rumah dinas karyawan. Sisa makanan rumah tangga dipisahkan dan dimasukkan ke dalam ember khusus, lalu dijemput setiap hari untuk diolah menjadi pakan maggot atau pupuk kompos.

“Sampah dipilah langsung dari rumah. Sisa-sisa makanan atau sampah organik dimasukkan ke ember khusus, yang nantinya diolah menjadi sesuatu yang bisa digunakan kembali,” ujar Ashadi Cahyadi, salah satu karyawan PT Vale, saat ditemui di kediamannya dalam kegiatan media visit yang diikuti sejumlah awak media di Sorowako, Luwu Timur, Sabtu (26/7/2025).

Baca Juga: PT Vale Tanam 2.000 Mangrove dan Restorasi Terumbu Karang di Malili, Sambut Hari Mangrove Sedunia

Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam mencapai target zero waste to landfill pada tahun 2050—yakni kondisi di mana seluruh limbah, baik dari kegiatan pertambangan maupun domestik, tidak lagi berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Dengan sistem ini, sampah yang dibawa ke TPA hanyalah residu akhir yang sudah tidak memiliki potensi guna atau nilai daur ulang, sehingga beban TPA dapat diminimalkan secara signifikan.

“Program ini sudah mulai diterapkan bertahap kepada karyawan yang tinggal di rumah dinas, dan ke depan akan diperluas hingga ke komunitas,” jelas Rizki Pratiwi, Spesialis Enviro Sustainable PT Vale.

Baca Juga: Apakah Bisnis Udang Masih Prospek Ditengah Hantaman Penyakit dan Anjloknya Harga?

Menurut Rizki, inisiatif ini bukan hanya tentang pengelolaan sampah, melainkan juga membangun kesadaran bersama bahwa memilah dan mengelola sampah harus dimulai dari sumbernya—yakni rumah tangga. Ia menyebut, upaya seperti ini sejalan dengan praktik di negara-negara maju yang telah lebih dulu menerapkan konsep pemilahan dari hulu.

“Kalau di Segregation Plant, sampah dipilah oleh petugas khusus. Tapi lewat emberisasi, perusahaan mengajarkan karyawan untuk mengenal jenis sampah sejak dari rumah. Ini adalah edukasi sederhana, tapi berdampak besar,” tutup Rizki.

Dengan langkah-langkah tersebut, PT Vale memberikan keteladanan dalam menciptakan budaya sadar lingkungan dari dalam, demi masa depan yang lebih berkelanjutan.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iwan MS

Tags

Rekomendasi

Terkini

X