METRO SULTENG-Penanganan sampah yang sering menumpuk bahkan berpotensi mengundang penyakit diare bagi warga sekitar di pasar sentral Beteleme, Kecamatan Lembo, Morowali Utara, menuai keluhan warga. Pasalnya tumpukan sampah tersebut, sudah menyebarkan aroma yang tak sedap dihidung.
Bahkan seorang warga pasar yakni usaha parut kelapa, jaraknya sekitar enam meter dari tumpukan sampah, anaknya diduga sering ke Puskesmas akibat lingkungan seputar tumpukan sampah yang tidak sehat karena kotoran sampah.
"Iya pak, kalau anak saya di larikan, ke Puskesmas Beteleme, petugas medisnya sudah tau, anaknya terkena penyakit diare karena lingkungan seputar tempat tinggalnya kotor akibat tumpukan sampah," ujar ibu Nayla kepada media ini, Kamis (17/7).
Parahnya lagi, tumpukan sampah tersebut berhari-hari lambat terangkut karena satu-satunya armada truk sampah yang sudah tua termakan usia menjadi pengangkut tunggal sampah ke TPA Talandaka sering mengalami kerusakan, sehingga sampai menumpuk.
"Kita jangan hanya dikejar retribusi sampah, namun demikian kita juga inginkan keseriusan Pemerintah Daerah Morowali Utara, untuk rutin menangani sampah yang menumpuk," tandas H.Hamsah Warga Pasar Beteleme.
Sementara Camat Lembo, Benyamin PB Hambuako, yang ditemui di kantor camat Lembo di Desa Beteleme, mengatakan, sesuai hasil RDP (Rapat Dengan Pendapat) beberapa waktu lalu di DPRD Morowali Utara, akan ada penambahan armada angkutan sampah untuk di Beteleme, khususnya dalam penanganan sampah di Pasar Ponteo'a Beteleme.
"Tak hanya akan ada penambahan armada, terkait TPA di Talandaka, akses jalan sepanjang 3 kilometer dari poros jalan, telah diupayakan oleh Dinas PUPR Morowali Utara, untuk pengerasan badan jalan, agar pada musim hujan tiba truk angkutan sampai tidak mengalami hambat masuk ke TPA," terang Camat Lembo.***