Wabup Samuel Pongi Hadir saat Kadis Pendidikan Sigi Diduga Lecehkan Profesi Jurnalis

photo author
- Selasa, 3 Juni 2025 | 06:44 WIB
Di momen kegiatan inilah, diduga Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sigi, Anwar, melecehkan profesi jurnalis. Saat kegiatan ini, Wabup Samuel Pongi hadir. (Foto: IST).
Di momen kegiatan inilah, diduga Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sigi, Anwar, melecehkan profesi jurnalis. Saat kegiatan ini, Wabup Samuel Pongi hadir. (Foto: IST).

METRO SULTENG - Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, Anwar S.Sos, membuat sensasi. Ia diduga melecehkan profesi jurrnalis.

Dugaan pelecehan itu terjadi saat kegiatan verifikasi lapangan hybrid Kabupaten Layak Anak, bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak di Aula Kantor Bupati Sigi, Desa Bora, Kecamatan Sigi Kota, Senin (2/6/2025).

Dikutip dari Antara, Anwar saat itu melontarkan kata-kata yang bernada merendahkan. Itu terjadi saat sesi foto bersama. Kata-kata sang kadis dinilai merendahkan kerja-kerja jurnalistik para jurnalis yang hadir di lokasi kegiatan.

Baca Juga: Kapolda Sulteng Turun Tangan, Putuskan Ambil Alih Kasus Kematian Ryan Nugraha

Saat sesi foto bersama atau pengambilan dokumentasi, hadir Wakil Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi dan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) serta peserta kegiatan.

Saat itu fotografer Humas Pemkab Sigi datang terlambat. Akibatnya pengambilan gambar lebih dahulu dilakukan oleh sejumlah jurnalis yang hadir meliput kegiatan tersebut.

Ketika fotografer Humas Pemkab Sigi tiba, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sigi, Anwar, melontarkan kata-kata: "Ini baru asli, yang tadi semua itu abal-abal".

Meski dengan nada bercanda, sontak kata-kata Anwar disambut tawa oleh beberapa peserta kegiatan yang mendengarnya.

Baca Juga: Berduka, Kapolres Sigi Pimpin Penghormatan Terakhir di Tengah Guyuran Hujan

Kata-kata sang kadis, langsung memicu kekecewaan dari kalangan jurnalis yang saat itu tengah menjalankan tugas jurnalistik.

Seperti yang disampaikan jurnalis dari Koran Sulteng Raya, Fery. Ia mengaku ucapan Anwar merupakan bentuk pelecehan terhadap profesi jurnalis.

“Kami bukan hanya sekadar mengambil gambar, tapi turut serta mendokumentasikan dan menyebarkan informasi untuk kepentingan publik. Kalau hasil kerja kami disebut abal-abal, itu sama saja merendahkan profesi kami,” katanya menegaskan. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X