METRO SULTENG – Jam operasional Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu menjadi sorotan. Bandara di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah ini dinilai dapat membahayakan penerbangan dan penumpang, karena belum beroperasi saat pesawat sudah siap mendarat.
Seperti yang terjadi tadi pagi, Jumat (4/3/2025), pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 622 yang terbang dari Jakarta - Palu.
Pesawat ini terpaksa melakukan holding di atas langit Palu - Donggala selama 30 menit. Pesawat yang membawa ratusan penumpang tidak bisa langsung mendarat lantaran Bandara Mutiara Sis Aljufri baru membuka layanan operasional pukul 06.00 WITA.
Baca Juga: Ibu Kota Donggala Tak Banjir Lagi, Sungai Maleni Mulai Dikeruk Jum'at Besok
"Ngeri sekali. Pramugari mengumumkan pesawat kami belum bisa mendarat karena bandara belum buka. Saya melihat jam tangan, masih 30 menit lagi pukul 06.00," keluh salah seorang penumpang.
Diantara ratusan penumpang pesawat Garuda pagi itu, salah satunya adalah Kapolda Sulteng, Irjen Pol Agus Nugroho.
Penumpang menyesalkan, selama 30 menit harus mutar-mutar (holding) di udara, harusnya tidak terjadi. Karena tidak ada kendala teknis seperti angin atau cuaca buruk untuk pendaratan. Kendalanya karena bandara belum buka saja.
"Alasan bandara belum buka, tidak keren sekali. Sementara kita tahu risiko naik pesawat sangat besar. Holding di udara selama 30 menit itu gimana rasanya ya. Saya melihat beberapa penumpang lainnya sudah resah setelah dapat pengumuman dari pramugari," ujar penumpang lainnya.
Baca Juga: Lebaran Sudah Usai Tapi THR Eks Pekerja Sritex Belum Kunjung Dibayar, Bagaimana Kondisinya?
Informasi yang dihimpun media ini, jam buka-tutup operasional Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu yaitu pukul 06.00 Wita - 18.00 WITA.
Jam operasional ini berdasarkan ketentuan dari Kemenhub sesuai tipe bandaranya. Untuk Bandara Sis Aljufri Palu tipenya kelas 1.
"Selain risiko keselamatan, merugikan waktu juga bagi penumpang," keluh para penumpang.
Mereka meminta harus ada solusi konkrit dari pihak Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu. Karena ini akan memengaruhi lalulintas moda transportasi udara tujuan ke Palu.
*Harus ada solusi dong. Ini berimbas pada pembangunan Sulteng ke depan," tandasnya.
Pihak Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu yang dikonfirmasi soal ini, mengaku belum tahu informasi ini. Sebab tidak ada laporan yang masuk ke pihak bandara.