METRO SULTENG - Kondisi terkini jalan Provinsi poros Beteleme Nuha semakin memprihatinkan, arus mudik dan arus balik lebaran hari raya idul Fitri 1446 H, menjadi kenangan pahit bagi pelintas batas Provinsi Sulawesi-Selatan dan Provinsi Sulawesi-Tengah.
Khususnya poros dari Beteleme ke batas Nuha (Sulsel), sejumlah lubang yang tergenang air hujan terlihat mirip Kubangan kerbau, bahkan sekitar 2 kilometer sebelum gerbang batas, terlihat badan jalan menyempit dikarenakan amblas, membuat pengendara roda empat harus ekstra hati-hati akibat menghindar agar tidak terjatuh kejurang sedalam sekitar 8 meter.
Baca Juga: Culture Change, Modal Dasar Perbaikan Tata Kelola Birokrasi Bagi Terwujudnya Program 9 BERANI
Belum lagi badan jalan penurunan sebelum perbatasan, bebatuan yang menghiasi badan jalan menjadikan pengendara perlu konsenterasi mengemudikan kendaraan agar tidak terjatuh dan di sambut hamparan batu yang bisa melukai tubuh bagi pengendara roda dua.
Berbeda dengan kondisi jalan dari batas hingga pelabuhan Nuha, kondisi jalan rusak di perkirakan tinggal 10 persen, membuat perjalan dari batas ke Nuha, hanya memakan waktu sekitar 30 menit, jika dibanding waktu perjalan dari Beteleme ke Perbatasan Sulawesi-Selatan, bisa di tempuh sekitar 1 jam lebih, akibat kondisi jalan yang masih banyak berlubang yang digenangi air.
Baca Juga: DEWISNU Siap Dampingi Desa di Sulawesi untuk Kembangkan Potensi Wisata
"Ngeri pak, ada ruas jalan amblas dan sudah menyempit, setelah melewati perbatasan Nuha menuju Beteleme Kabupaten Morowali Utara, kalau pengemudi mobil tidak hati-hati, bisa masuk jurang," ujar Nurdin, pemudik yang balik ke Bahodopi, Rabu (2/4/2025).
Sejumlah pengendara yang ditemui tengah istirahat di pintu gerbang perbatasan, mengaku, kondisi jalan Provinsi di wilayah Provinsi Sulawesi-Tengah perlu mendapat perhatian serius dari Pemerintah, pasalnya, jika lambat tertangani, Poros alternatif menuju kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan ini, bakal terputus.
"Pemerintah dalam hal ini Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Tengah, segera turun tangan, sebelum memakan korban pelintas batas," ujar seorang pengendara yang akan menuju Nuha menyeberangi Danau Matano, termasuk Danau terdalam di Asia.***