METRO SULTENG - Banjir tahunan di Kabupaten Morowali Utara yang menerpa Desa Bunta Kecamatan Petasia Timur, dilaporkan pada hari Jumat siang (28/3/2025) semakin parah.
Ratusan kendaraan terpaksa harus antri perlahan melintasi jalur jalan Trans Sulawesi di Desa Bunta yang sudah tidak bisa dilintasi kendaraan roda.
"Kendaraan roda dua terpaksa harus merakit, ada yang diangkut gunakan mobil pickup untuk diseberangkan," Tutut salah seorang pengendara roda dua di lokasi banjir.
Sementara kepala Desa Bunta yang ditemui mengatakan, sampai kami 27/3 kemarin sudah 34 kepala keluarga yang diungsikan.
"Banjir tahun ini sudah merendam 80 persen wilayah Desa Bunta, kalau akses masuk ke smelter PT.GNI dan PT.SEI sudah tidak bisa lagi dilalui kendaraan, para karyawan pekerja smelter nikel terpaksa harus dialihkan ke pintu masuk di kawasan site officer PT.Bumanik atau di seputar fly over," Tukas Christol Lolo kepala Desa Bunta.
Baca Juga: Tidak Ada Petani Sawit yang Dipolisikan Perusahaan Sawit PT ANA di Morut
Dari berbagai informasi yang dihimpun, puluhan rumah kost sudah tidak berpenghuni lagi, mereka harus mengungsi ke rumah atau kerabat yang aman dari terjangan banjir.
"Untuk sementara kami harus tinggalkan kamar kost karena air sudah masuk sampai ke kama tidur dan dapur," ujar beberapa karyawan smelter industri nikel.