METRO SULTENG- Masifnya pengangkutan material tanah di Desa Puungkoilu, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali memberi dampak negatif bagi para pengguna jalan Raya Trans-Sulawesi.
Soalnya, hampir 100 meter panjangnya, jalan raya di desa itu tertutup tanah basah atau lumpur akibat lalu lalang armada truk yang mengangkut timbunan.
Kondisi ini sangat rawan menyebabkan kecelakaan, apalagi medan jalan di areal itu pendakian atau penurunan. Pengendara yang tidak hati-hati bisa mengalami kecelakaan.
Baca Juga: Kapuslatbang KMP Lan Makassar buka Ceramah umum yang di gelar Oleh Pemkab Morowali
Begitupun saat terik matahari, material tanah yang sudah mengering dapat mengganggu kenyamanan para pengguna jalan. Debu, polusi udara hingga material tanah beterbangan bahkan bisa menbuat mata pengendara kelilipan.
Baca Juga: Realme Watch S2 Akan Segera Hadir, Menyimpan Baterai 380mAh
Menurut informasi yang dihimpun oleh awak media, material-material tanah yang dikeruk menggunakan alat berat ekskavator tersebut, diambil dari perbukitan lalu dimanfaatkan untuk menimbun laut di pesisir pantai Desa Puungkoilu.
Diperkirakan, kegiatan menimbun laut ini sudah berlansung beberapa bulan. Soalnya, luas daratan hasil penimbunan cukup lebar dan panjang bahkan telah terdapat satu bangunan.***
