METRO SULTENG—Banjir dan tanah longsor di Sulawesi Selatan yang terjadi Ju.at 2 Mei 2024 pukul 03.00 WITA tak hanya melanda kabupaten Luwu. Tapi juga terjadi di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap).
Laporan PUSDALOPS BPBD Kabupaten Sidrap menyebutkan, ada tiga kecamatan yang terdampak di antaranya Pitu Riawa, Pitu Riase, dan Dua Pitue.
Banjir terjadi, kata dia saatn hujan deras yang menyebabkan meluapnya air dan beberapa sungai. Curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang terjadi secara terus-menerus yang menyebabkan banjir di beberapa wilayah.
Baca Juga: Banjir Bandang di Sulsel Landa Enam Kabupaten, Terparah di Luwu
Adapun rincian area yang terdampak di antaranya Kecamatan Pitu Riase meliputi Desa Tana Toro.
Ada beberapa jembatan yang terdampak yakni Jembatan Permanen Sungai Tana Toro dengan Panjang 45 Meter terbawa arus banjir, Jembatan Gantung Tekka Toro rusak berat, Jembatan Sungai Buka dengan panjang 19 Meter terbawa arus banjir, Jembatan Sungai Cendana dengan Panjang 15 meter Rusak Berat, jembatan Penghubung antara Dusun 6 Lariu – Dusun 2 Langgara Tungga terputus, Jalan Penghubung Poros Bataren - Dusun 4 Lemo Longsor di 2 titik.
Lalu, Jalan Penghubung Dusun Matajang Lariu Longsor di 3 titik, Jalan Penghubung Dusun Matajang - Dusun Lariu Longsor di 3 titik, Tiang Listrik Tumbang di Dusun 3 Matajang.
Baca Juga: Banjir Bandang di Luwu, 7 Orang Meninggal, 20 Rumah Hanyut, Berikut Identitas Para Korban Meninggal
Kemudian ada juga sapi 2 ekor di Dusun 4 Lemo di Desa Bola Bulu dan 4 Dusun terendam banjir.
Kecamatan kedua yakni Pitu Riawa meliputi Desa Kalempang ada 97 rumah terendam banjir dan Desa Bulu Cenrana sekitar ± 400 rumah terendam banjir.
Upaya yang telah dilakukan yakni peninjauan ke lokasi, melakukan koordinasi bersama pemerintah setempat dan sementara Assesment dan Dokumentasi.***