METRO SULTENG-Baru tiga bulan berjalan pembangunan parawisata Labuan Tongo, Desa Batusuya sudahmemakan korban. Pasalnya jalan menuju lokasi tersebut sangat kemiringan tanpa menggunakan batas pengaman.
Dari tempat parkiran, sekitar 50 meter menuju anak tangga dengan kemiringan sekitar 60-75 drajat. Hal itu membuat para pengunjung dari kota palu maupun masyarakat Desa batusuya jadi korban.
Baca Juga: Mahfud MD Mundur Sebagai Menteri Menkopolhukam, Suratnya Segera Disampaikan ke Presiden
" Jalannya miring dan licin biar tidak hujan sama dengan turun ke jurang. Makanya saya jatuh sampe talucur sekitar 1 meter lebih," jelas Ibu Dija salah seorang pengunjung asal kota Palu.
Menurt Dija, akses jalan menuju lokasi wisata harus segera diperbaiki karena yang berkunjung dilokasi wisata bukan hanya orang dewasa tapi kalangan anak-anak juga ikut berrekreasi.
Senada dengan ibu Rosna salah sorang pengunjung asal pantai barat ini memilih lewat jalur laut dengan menggunakan perahu ketinting.
"Lebih baik saya kase keluar uang untuk keluarga saya naik kerinting dari pada lewat gunung terancam keselamatan keluarga saya," terangnya, Rabu (31/1).
Baca Juga: Ratusan Kader Ikut Pertemuan, Jumlah Peserta KB di Morowali Utara Meningkat
Rosna menambahkan, keselamatan keluarga sangat penting dibandingkan refresing dilokasi wisata. Dia berharap, pengelola parawisata di Labuan Tongo bisa memperbaiki jalan menuju lokasi.
Perlu diketahui pengembangan wisata yang memakan anggaran sebesar 400 juta itu tidak dipasangkan papan proyek. Hal itu diduga untuk menyembunyikan nilai proyek tersebut.
Jika dilihat dari bangunan yang dikerjakan oleh prangkat desa Batusuya saat ini secara kasat mata, tidak sebanding dengan anggaran yang masuk melalui rekening desa.*** (Ahmad Muhsin/ Onco MetroSulteng)