METRO SULTENG- Warga Kabupaten Morowali, Sulteng, tidak ada yang tak mengenal dengan "Buranga Puluti" objek wisata yang terletak di Desa Lahuafu, Kecamatan Bungku Timur, ini menjadi salah satu tempat favorit untuk di kunjungi.
Buranga Puluti atau pantai pasir putih ini dikenal dengan keindahan pasir putihnya, teksturnya yang lembut, airnya lautnya yang teduh dan tanpa batu karang menjadikan tempat ini sebagai salah satu objek wisata yang gemar didatangi pengunjung baik warga lokal maupun dari luar daerah untuk berenang.
Baca Juga: PT GNI Komitmen soal Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dulunya, Buranga Puluti memiliki sejumlah gazebo, tempat para wisatawan untuk bersantai dan bercanda gurau bersama keluarga sambil menikmati makanan yang dikelolah oleh UMKM warga setempat.
Pengunjung termanjakan dengan pesona keindahan alam Morowali yang memukau, laut yang biru dan tenang, angin sepoi-sepoi dan sejuk serta sejauh mata memandang terdapat hamparan pasir putih bak hamparan salju dimusim dingin.
Namun itu semua tinggal dongen cerita anak, seiring berjalannya waktu dimana Invasi- investasi mulai masuk di wilayah tersebut, beberapa pemilik lahan dan rumah warga setempat terkena pembebasan lahan demi mulusnya kegiatan perusahaan.
Komflik antara masyarakat dan pihak pemilik investasi tidak bisa terbendung, penambangan dengan sistem blasting menjadi problem yang mencari titik solusi hingga "Buranga Puluti" tersisa bekas-bekas gazebo dan rumput liar yang kian merambat.
Baca Juga: Ini Harapan Gubernur terhadap Pendidikan Vokasi di Sulawesi Tengah
Buranga Puluti bak anak kehilangan orang tuanya, tidak terawat dan tampak kotor. Icon wisata satu ini menjadi salah satu keindahan alam Morowali yang jadi korban hadirnya investasi.
Konon, Buranga Puluti telah dibebaskan oleh pihak investor, lokasi tersebut masuk kedalam kepemilikan pihak perusahaan yang saat ini mengelola pertambangan batu gamping di Desa Lahuafu.
Beberapa hari yang lalu, Metrosulteng mencoba berkunjung ke tempat tersebut. pasirnya terlihat coklat dipinggiran pantai semak belukar sudah nampak tinggi dan menjalar kemana-mana.***