METRO Sulteng – Sebanyak satu juta jamaah se-Sulawesi Tengah (Sulteng), melaksanakan salat istisqa atau salat minta hujan, dan dirangkaikan dengan salat gaib untuk warga Palestina yang menjadi korban serangan Israel. Salat berjamaah ini dilaksanakan di halaman Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama, Palu pada Selasa (7/11/2023) pagi.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulteng, Habib Ali Bin Muhammad Al Jufri bertindak sebagai imam. Sementara Rektor UIN Datokarama Palu, H. Lukman S. Thahir menjadi khatib.
Khatib H. Lukman S. Thahir menjelaskan, sesuai dengan namanya ‘al-istisqa’ ialah meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Para ulama Fiqh mendefinisikan salat istisqa sebagai salat sunnah muaqqadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan.
Olehnya, ia mengajak umat Islam untuk bertaubat, meminta ampun atas segala dosa serta memperbanyak istigfar, dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang.
"Istighfar adalah wasilah turunnya hujan, marilah kita bermunajat dengan hati yang khusuk. Ya Allah, turunkanlah hujan. Hujan yang merata dan tidak berbahaya," sembari memohon pada sang Khaliq.
Gubernur Sulteng, H. Rusdy Mastura yang ikut dalam ibadah tersebut menyampaikan apresiasi atas dilaksanakannya salat istisqa sebagai upaya pencegahan kemarau yang mungkin terjadi akibat fenomena El Nino.
Gubernur berharap agar kegiatan serupa juga dilaksanakan di seluruh kabupaten se-Sulteng.
“Sulawesi Tengah masuk dalam daerah terdampak El Nino. Olehnya, kita berdoa agar hujan yang turun membawa rahmat dan berkah tanpa menyebabkan banjir,” ucap Gubernur dalam sambutannya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian agama (Kemenag) Prov. Sulteng, H. Ulyas Taha menginstruksikan kepada seluruh Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota, kepala madrasah dan pimpinan Ponpes se-Sulteng, agar ikut melaksanakan salat istisqa di wilayah kerja masing-masing. ***
