Kondisi Desa Sinorang di Lingkar Tambang MIGAS JOB Tomori Sulawesi Sangat Memprihatinkan, Ini Kata Warga

photo author
- Kamis, 28 September 2023 | 16:59 WIB
Potret jalan rusak Desa Sinorang daerah lingkar tambang gas MIGAS JOB Tomori di Kabupaten Banggai, Sulteng.
Potret jalan rusak Desa Sinorang daerah lingkar tambang gas MIGAS JOB Tomori di Kabupaten Banggai, Sulteng.

METRO SULTENG - Warga Desa Sinorang, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulteng, menuding perusahaan MIGAS JOB Tomori Sulawesi telah mengabaikan tanggung jawab terhadap warga lingkar tambang.

Warga menilai, selama 23 tahun perusahaan beroperasi tak pernah memperhatikan kondisi masyarakat desa lingkar tambang yang hingga saat ini masih memprihatinkan, dililit kemiskinan dan infrastruktur jalan desa yang tak pernah disentuh pembangunan.

Baca Juga: PT GNI Sampaikan Belasungkawa atas Kecelakaan Kerja yang Menimpa Kontraktornya

Warga Sinorang bernama Rinto mengaku, telah beberapa kali menyampaikan keluhan kondisi desa yang tak pernah diperhatikan perusahaan.

"Kami tidak bisa kasih apa-apa, kami hanya ingin suara kami didengar oleh pihak-pihak yang berkompeten dalam hal ini, agar apa yang menimpa kami selama 23 tahun diketahui. Kegiatan pengolahan minyak gas oleh perusahaan MIGAS JOB Tomori Sulawesi mengabaikan masyarakat," jelas Rinto kepada Metro Sulteng, Kamis (28/9).

Baca Juga: Redmi Watch Tahan Air Hingga Tekanan 5 ATM, Menjalankan OS Khusus yang Dilengkapi Pelacakan Detak Jantung

Ia menilai, telah 23 tahun Desa Sinorang diambil hasil alamnya. Berhasil menghasilkan devisa untuk negara, dan memberi dampak pada kenaikan DBH bagi kabupaten, tapi anak Desa Sinorang menjadi tamu di tanahnya sendiri yang kaya akan hasil alam.

"Jalanan desa kami berlubang, orang sakit kesulitan berobat karena tidak punya biaya. Orang miskin dipaksa mengemis, petani kesulitan pupuk subsidi dan tidak terjangkaunya pupuk non subsidi. Nelayan hidup sulit, anak putus sekolah karena tidak mampu," jelasnya.

Baca Juga: PT Vale Bersinergi dengan Pemda Lutim Berantas Sarang Nyamuk di Area Pemberdayaan

Ia mempertayakan dana CSR perusahaan yang terpusat pada pemberdayaan kelompok, yang membuat kelompok terpedaya dan tak berdaya. Imbasnya ekonominya bukan meningkat tapi malah merosot.

Ia berharap dengan adanya perusahaan di kampung sendiri, warga bisa bekerja, tapi malah jadi pengangguran dan penonton.

"Suara teriakan rakyat Sinorang selama 23 tahun tidak mau didengar. Entah itu oleh pemerintah dan perusahaan. Masyarakat merasa tersisih dan terabaikan oleh pemerintah dan perusahaan plat merah yang mengolah hasil alam Sinorang," katanya.

Baca Juga: KPU Banggai Gelar Kirab Pemilu Hari Ini

Kata Rinto, Desa Sinorang adalah desa tertua dan kaya akan hasil alamnya, yang menglahirkan desa desa lainnya. Namun sekarang Desa Sinorang bagai tamu di tanah sendiri, dibiarkan terlantar dan tersisih. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X